TARAKAN – Melalui program segelas beras, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Tarakan bagikan 1,5 ton beras kepada penyandang disabilitas dan kaum duafa, Selasa (19/4/22). Upaya ini, untuk meringankan beban penyandang disabilitas dan kaum duafa dalam pemenuhan kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri.
Penyerahan bantuan beras untuk Penyandang disabilitas dan kaum duafa tersebut, diberikan langsung Ketua DPC HKTI Kota Tarakan Dino Andrian. Penyerahan, dilaksanakan di 4 Kecamatan yang ada di Kota Tarakan.

“Ini merupakan program yang diinisiasi HKTI Pusat yang sifatnya diharapkan bisa berjalan secara nasional. Oleh karena itu Ketua Umum HKTI bapak Moeldoko telah memerintahkan kepada seluruh pengurus sesuai tingkatannya baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota untuk melaksanakan program segelas beras untuk penyandang disabilitas dan kaum duafa,” kata Ketua DPC HKTI Kota Tarakan Dino Andrian.

Program ini, dijelaskan Dino merupakan wujud kepedulian HKTI terhadap masyarakat yang lemah dari sisi ekonomi memerlukan bantuan. Salah satunya masyarakat penyandang disabilitas dan masyarakat duafa.
“Harapan dari Ketum program ini selain bersifat secara nasional, bisa berlangsung secara berkelanjutan baik dalam skala per triwulan, per semester maupun per tahun sesuai dengan kebutuhan di daerah masing-masing,” ujar pria yang juga tercatat sebagai anggota DPRD Kota Tarakan.
Mewujudkan hal tersebut, dikatakan Dino DPC HKTI Kota Tarakan melaksanakan program segelas beras dengan sasaran penerima bantuan yang terbagi menjadi 4 Kecamatan diantaranya Kecamatan Tarakan Tengah, Timur, Barat dan Utara. Adapun dalam pelaksanaannya, HKTI Kota Tarakan dibantu Dinas Sosial sebagai leading sektor dalam hal mendapatkan informasi basis data terhadap para penyandang disabilitas dan kaum duafa.

“Total beras yang kita salurkan hari ini kurang lebih 1,5 ton. Karena masing-masing orang estimasi nya per 10 kg, yang diberi 150 kaum disabilitas maupun kaum duafa yang hadir menerima bantuan dari HKTI. Dalam penyalurannya, kami juga dibantu takmir masjid,” pungkas politisi Partai Hanura.
Harapan HKTI Pusat diungkapkan Dini, ini bisa berlangsung secara berkesinambungan tentu disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Kedepannya paling tidak dalam skala kuantitas bisa lebih besar dan lebih banyak para penyandang disabilitas dan kaum duafa yang dibantu.
“Kita melihat kondisi kita hari ini juga belum bisa dikatakan pulih 100 persen, apalagi ini menjelang Idul Fitri tentu saja kebutuhan terkait pangan pasti akan meningkat. Karena itu kita berkesimpulan memang yang sifatnya sembako termasuk beras itu adalah hal yang sangat dibutuhkan masyarakat termasuk penyandang disabilitas dan duafa,” tutup Dino.(Mt)