TARAKAN – Tahun ini warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) RT 46 dan 48 Kelurahan Karang Anyar, Kota Tarakan sembelih 54 ekor sapi dan 1 ekor kambing, Ahad (10/7/2022).
Men hari raya Idul Adha 1443 Hijriah atau Hari Raya Kurban 2022 ini sedikit berbeda, yaitu cara memotong hewan kurban.
Tidak seperti tahun – tahun sebelumnya, tahun ini kegiatan penyembelihan hewan kurban di halaman Masjid Nu Hasan jauh lebih modern dan lebih cepat.

Ketua panitia kurban, H Mas’ud menjelaskan dibandingkan tahun lalu, tahun ini tidak ada hewan kurban yang mengamuk.



“Alhamdulilah tidak ada sapi yang mengamuk karena ada perubahan, kita menggunakan alat yang canggih, alat itu kami buat sendiri biayanya puluhan juta juga biayanya karena ada 4 roda 2 tiang, idenya dari warga warga sini dan lihat dari YouTube supaya kita juga tidak menyiksa hewan kurban jadi memang aturannya seperti itu harus disayangi hewan yang mau di kurban,” jelasnya.
Ia mengatakan sebelum memiliki alat tersebut, cara mengikat dan merebahkan hewan kurban sebelum disembelih lebih keras namun saat ini lebih mudah dan lebih cepat.

“Alat peringkusnya jadi diikat di dorong, Alhamdulillah ada perubahannya sekarang yang kami dapatkan, baru tahun ini digunakan alat itu,” katanya.
Mas’ud mengatakan, jumlah hewan kurban tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya karena harga sapi sendiri ada peningkatan. Tahun lalu ada sekitar 66 ekor sapi dan tahun ini hanya 54 ekor.
“Harga sapi meningkat, yang paling mahal disini Rp 75 juta dengan berat 1 ton, dan paling murah Rp 25 juta, dari pribadi ada yang patungan atau kolektif,” katanya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, untuk pendistribusian daging kurban panitia telah menyiapkan 1.500 kupon, 300 kupon untuk pekerja, 200 kupon untuk tetangga dan 1000 kupon untuk pengunjung. (wic/Iik)