TARAKAN – Pembangunan drainase di Jalan Bengkirai RT 4 Kelurahan Gunung Lingkas diprotes warga. Hal ini lantaran pembangunan drainase memotong jalan umum dan mengakibatkan jalan jadi menyempit.
“Harusnya itu sejajar lo sama pagar seng nya bukan malah potong jalan. Ini kan jadinya jalanan sempit,” kata salah satu warga RT 4 Gunung Lingkas Ida, Sabtu (10/9/22).

Warga memprotes, karena drainase yang dibangun mengambil tanah jalan. Keinginan warga, drainase dibangun lurus seperti yang sudah ada.
“Padahal waktu pertemuan dulu, warga belum bilang setuju harus ada pertemuan kedua karena tidak dikasih tahu gambarannya seperti apa. Ini tiba-tiba malah bangun potong badan jalan lagi,” protes Ida.

Menindaklanjuti protes, Ketua RT 4 Gunung Lingkas Zainuddin langsung mengundang warga untuk hadiri dirumahnya melakukan rapat bersama. Hadir dalam rapat tersebut, Ketua Komisi 2 DPRD Kota Tarakan Muhammad Yusuf.
Pertemuan tersebut, menghasilkan 8 poin keputusan diantaranya bahwa proyek drainase di jalan Bengkirai dihentikan sementara, warga memintai ditinjau ulang mengenai sertifikat pemilik lahan.
Dipoin selanjutnya, warga meminta lebar badan jalan tidak dikurangi, pembangunan drainase diharapkan lurus dari dalam jalan bengkirai, pembangunan dinding pagar disudut jalan Bengkirai harus serong.
Selain itu, dinding pagar tidak boleh bergeser dari pagar sekarang, tiang listrik diujung jalan Bengkirai mohon dikembalikan ke tempat semula dan konstruksi bangunan harus sesuai GSB.
Keputusan itu diambil atas pertimbangan beberapa hal antara lain jalan Bengkirai sebagai jalur keluar masuk anak sekolah, mobil jenazah, antisipasi apabila ada kebakaran, serta semua warga RT 4 dan 5 sudah menyumbang tanah kurang lebih 2 meter untuk pelebaran jalan.(Mt)