TANA LIA – Program Coorporate Social Responbility (CSR) atau tanggung jawas sosial perusahaan bertujuan untuk perbaikan serta perubahan masyarakat di wilayah kerja perusahan menjadi lebih baik dari sisi kesehatan, sumber daya manusia, ekonomi, infrastruktur hingga lingkungan.
Seperti yang dilakukan perusahaan minyak dan gas (Migas) Join Operating Body (JOB) Pertamina – Medco E&P Simenggaris. JOB Simenggaris merupakan salah satu KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) yang memiliki wilayah kerja di Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Meski belum ada provit sejak beroperasi pada tahun 2009 (awal project), JOB Simenggaris tetap melaksanakan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat sekitar, tak main-main sejak tahun 2013 puluhan porgram dijalankan untuk masyarakat sampai tahun 2022 ini.
Joehar Borgot Simanjuntak selaku Community Development and Land Acquitition Officer JOB Simenggaris menjelaskan bahwa dalam melaksanakan program tanggung jawab sosial, perusahaan selalu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar wilayah operasi berdasarkan pemetaan di lapangan.
“Dalam menjalankan tanggung sosial ini ada tiga sumber dana, pertama program pendukung operasi yang dananya bersumber dari CSR artinya ini cost recovery dalam pelaksanaanya itu harus ada persetujuan SKK Migas. Kedua sumber dana non cost recovery yang sumber dananya mengajukan anggaran dari Medco dan Pertamina, kemudian ada CSR Pertamina pusat,” jelas Joehar, Selasa (12/10/2022).
Lebih lanjut, Joehar mengatakan program tanggung jawab sosial yang dijalankan ada lima bidang perama ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lingkungan. Dan dari semua program yang dijalankan, perusahaan berusaha agar program tersebut ramah anak atau peduli terhadap anak-anak.
“Semua program berorientasi kepada kepentingan anak, kita tahun anak ini adalah masa depan keluarga dan masa depan bangsa. Jadi sewaktu – waktu nanti JOB tidak beroperasi anak- anak yang kita berikan bantuan ini dampak hasilnya di masa depan, jadi tidak kita ukur sekarang,” ungkapnya.
Lebih rinci, program CSR diberikan kepada masyarakat di ring satu atau wilayah yang berada di area operasi perusahaan atau yang paling dekat dengan wilayah kerja, diantaranya Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung meliputi Desa Tanah Merah Induk, Tanah Merah Barat, Sambungan, Sambungan Selatan dan Desa Tengku Dacing. Selanjutnya, Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung. Kemudian ada Desa Tepian, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan.
Salah satu program ramah anak yang sudah dijalankan yakni bantuan perlengkapan posyandu, bantuan seragam murid sekolah, pemberian makanan tambahan balita, bantuan alat peraga edukasi anak Paud, bantuan sarana prasarana pendidikan, program Simenggaris mengajar bahasa inggris, bantuan buku perpustakaan sekolah, hingga bantuan dana pendidikan perguruan tinggi.
Selain pendidikan, program tanggung jawab sosial lainya juga tidak kalah banyak seperti bantuan air penyediaan air bersih, pemasangan listrik gratis, kemudian ada bantuan usaha tempe tahu, pengolahan produk UMKM berbahan dasar ikan, bantuan usaha mebeul, pertanian untuk kelompok tani, serta pengolahan minyak kelapa.
“Hampir seluruh daerah menikmati, termasuk daerah terisolir seperti Desa Tengku Dacing, kalau daerah pesisir ini kita fokusnya pengolahan ikan karena rata-rata nelayan. Kita juga pernah juara Provinsi Kaltim pengusaha tahu tempe binaan kita. Kelompok UMKM kita juga masih jalan salah satunya kelompok usaha Intimung Taka Desa Tanah Merah,” ujarnya.
Sementara itu, Syahar Banun Ketua kelompok usaha Intimung Taka mengatakan, sejak adanya pelatihan serta bantuan peralatan lengkap kini Ia bersama anggotanya mampu memproduksi berbagai jenis olahan berbahan dasar ikan, seperti bakso, nugget, siomay, stik ikan keju, dan abon ikan.
“Awal berdiri langsung dapat bantuan dari JOB Simenggaris, alat memasak lengkap, kompor, panci, mixer, blender, hingga mesin packing product,” ujarnya.
Saat ini produksi terus berjalan bahkan sudah mendapatkan ijin PIRT dan halal. Untuk penjualan rata-rata setiap bulan jika rajin produksi bisa mencapai Rp 3 juta bersih. “Bisa menambah penghasilan keluarga, yang paling laris itu siomay bisa seratus biji setiap hari dengan harga Rp 35 ribu satu kotak isi 15 biji, abon ikan Rp 20 ribu, stik ikan Rp 20 ribu,” sambungnya.
Senada juga diungkapkan Usman salah satu pengrajin kusen di RT 5, Desa Tanah Merah Barat, Ia mengatakan sejak mendapatkan bantuan dari JOB Simenggaris tahun 2013, saat ini pembuatan kusen menjadi lebih mudah karena sebelumnya hanya menggunakan alat manual.
“Dapat mesin ketam, mecin circule, mesin bobok kayu, bor dan lainya,” ucap Usman.
Dalam sekali pemesanan yang paling besar, Usman bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 5 Juta perbulan, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena memang ini adalah usaha utama.
Ia menambahkan, setiap kusen yang dibuat dihargai sekitar Rp 250 – 300 ribu. Sementara untuk bahan bakunya cukup banyak seperti kayu lembasung atau bengkirai.
Sebagai informasi di wilayah kecamatan Tana Lia ada 5 kelompok usaha kerajinan yang telah mendapatkan bantuan dari JOB Simenggaris berupa alat pertukangan mesin kompresor, jigsaw, mesin ketam listrik, mesin amplas listrik, mesin pahat listrik, mesin circular saw, mesin bor listrik, gerinda, dan mesin potong listrik.
Selanjutnya, penerima program CSR yakni kelompok wanita tani (KWT) Karya Tani di Desa Sambungan Selatan. Berbagai program bantuan diberikan untuk KWT dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan.
Elianti selaku ketua KWT Karya Tani Sambungan Selatan, mengatakan sangat bersyukur bisa mendapatkan bantuan dari JOB Simenggaris, dengan jumlah anggota sebanyak 15 orang perempuan kini KWT Karya Tani mampu meproduksi berbagai jenis sayuran seperti selederi, kembang kol, daun bawang dan lainya.
“Kita diajarin cara menanam, kita juga dapat bantuan bibit, kalau sekarang tinggal selederi sama kembang kol, rata-rata hasil panenya untuk dibagi ke anggota sebagian dijual, kayak kemarin kembang kol sekilo Rp 50 ribu,” terangnya.
Selain sayuran, kelompok tani juga mendapatkan bantuan bibit buah jambu kristal dan jeruk, “Jambu kristal Alhamdulillah sudah panen, kalau jeruk kan baru berumur 6 bulan,” sambungnya.
Saat ini rata-rata hasil produksi pertanian kelompok tani binaan JOB Simenggaris masih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Kecamatan Tana Lia, kedepan area tanam juga akan diperluas, kemudian JOB Simenggaris juga memberikan pelatihan pengembangan bibit melalui sistem pencangkokan dan okulasi dengan harapan bibit yang sudah ada bisa berkembang. (wic/Iik)
Discussion about this post