TARAKAN – Berdasarkan laporan tahun 2022, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tarakan mampu mengumpulkan zakat, infaq, sedekah mencapai Rp 8,7 Milliar.
Kepala Pelaksana Baznas Tarakan, Syamsi Sarman menguraikan, Rp 8,7 Milliar tersebut terdiri dari zakat Rp 5,1 M, ingat dan sedekah Rp 3,1 M, hibah APBD Pemkot Tarakan Rp 500 Juta melalui anggaran murni Rp 250 juta dan Perubahan Rp 250 Juta ditambah dari Kemenag hibah operasional Rp 6 Juta.
“Jadi total yang kami kumpulkan tahun lalu adalah Rp 8,7M,” jelas Syamsi Sarman, Selasa (17/1/2023).
![width"450"](https://fokusborneo.com/wp-content/uploads/2024/07/IMG_20240718_195053_600_x_1100_piksel.jpg)
Lebih lanjut, Syamsi Sarman mengungkapkan angka tersebut sebenarnya tidak banyak peningkatan dari tahun 2021 Rp 8,4 Milliar, artinya ada kenaikan Rp 300 juta.
BACA JUGA :
Meski kenaikannya tidak terlalu signifikan, Baznas Tarakan bersyukur dalam kondisi paska Covid-19 semangat orang berzakat masih tetap bagus.
“Tahun 2023 target kami adalah untuk target kinerja itu Rp 8,7M sama dengan yang tahun lalu, tapi kami dibebankan target prestasi kalau target kinerja itu maksudnya dengan kita bekerja seperti biasa diharapkan dapat sama Rp 8,7 M kalau kami bisa tembus di angka Rp 9M itu namanya target prestasi 2023,” terangnya.
Ia berharap Rp 300 juta bisa terkejar seperti tahun sebelumnya, meski Covid-19 namun pengaruhnya tidak terlalu banyak.
“Kenapa pengaruhnya tidak banyak dari angka 8 Milliar sebelumnya kita masih bertahan tidak turun, meski zakatnya merosot, infaq sedekahnya yang naik. Pada saat Covid orang kan banyak berinfaq ada yang sembako, ada APD ada yang masker itu kita hitung semua jadi zakatnya menurun tetapi semangat orang berbagi tetap meningkat,” bebernya kepada awak media.
Secara nominal Baznas Tarakan tidak berani merubah angka, karena ada prediksi pemerintah secara nasional bahkan global akan terjadi resesi ekonomi, selain itu juga banyaknya lembaga amil Zakat di Kota Tarakan.
“Kalau di tanya strategi kami akan menggunakan pendekatan keagamaan kami mencoba dakwah bahwa dengan zakat ini bisa menyelamatkan ekonomi kita. Mudah mudahan itu bisa mendorong orang untuk berzakat walaupun resesi,” harapnya.
Syamsi Sarman menegaskan, layanan zakat di Baznas Tarakan saat ini cukup mudah bisa datang ke kantor, atau melalui zakat online menggunakan QRis, transfer semua bank baik syariah maupun konvensional, kemudian layanan jemput zakat.
“Jemput zakatpun sudah ada, tinggal telepon nanti kita jemput berapa pun nilainya tanpa ongkir,” sambungnya.
Sebagai informasi, jika semua di total zakat yang dikumpulkan lembaga – lembaga amil Zakat selama satu tahun di Kota Tarakan bisa mencapai Rp 20 Milliar, tertinggi se Kalimantan Utara. (wic/Iik)