TARAKAN – Dua Minggu menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Juwata Tarakan, Dodi Dharma Cahyadi akan menyelesaikan persoalan aset Bandara.
Hal tersebut diungkapkan Dodi usai melaksanakan Rakor pembahasan penyelesaian permasalahan lahan Bandara bersama Walikota Tarakan, Forkopimda Tarakan, ATRBPN, KPKNL, OPD, Camat, Lurah serta masyarakat.
Langkah ini dilakukanya untuk membuka dan mengurai simpul permasalahan yang ada di Bandara.
“Simpul itu kita buka satu-satu, kita mohon dukungan semua pihak. Kami komitmen membantu supaya ini cepat selesai, sehingga kedepan tidak ada permasalahan di Bandara,” ungkap Dodi, Jumat (24/2/2023).
Mantan kepala Bandara APT Pranoto Samarinda ini menegaskan hasil pertemuan tersebut segera dilaporkan ke Dirjen Perhubungan Udara.
“Kita laporkan sore ini juga, bukan besok atau Senin. Selain itu melalui WA dan Telepon juga sudah saya laporkan,”
Melalui Dirjen Perhubungan Udara, pihaknya akan melakukan audit semua aset Bandara Juwata Tarakan.
“Nanti ada tim APIP dari Inspektorat Jenderal yang turun, kemudian ada BPK RI, kita akan audit semua aset yang ada,” tegasnya.
Dodi menargetkan audit selesai dalam waktu dua bulan kedepan, sehingga persoalan ini tidak berlarut.
“Nanti kita tunggu proses, pasti akan mengalami perubahan, intinya kami membantu agar selesai deadline paling tidak tim APIP sebulan dua bulan ini tergantung dari Jakarta, informasi saya saya akan update,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ia membeberkan sesuai dengan Peraturan Menteri total kebutuhan lahan Bandara Juwata Tarakan 238,337 hektar, sampai saat ini masih ada lahan yang belum bersertifikat.
“Ada yang sudah bersertifikat ada tanah yang belum bersertifikat, yang belum bersertifikat terpetakan A, B, C (area) 69,7 hektar yang area C 52,1 hektar yang belum bersertifikat dan sudah bersertifikat 107,237 hektar dan 9,3 hektar sudah,” ungkapnya. (wic/Iik)