TANA LIA – Bertempat di Pelabuhan Polairud Polda Kaltara, Juata Laut TKN Terpadu Unggulan Tana Tidung mengunjungi kapal penyelamat KN SAR SETA 252 milik Basarnas Tarakan, Sabtu (25/2/2023).
Kegiatan ini merupakan kunjungan edukasi TKN Tana Tidung dengan Tema “ Kendaraan Laut “, Sub Tema “ Kapal Penyelamat “, yang diikuti 60 peserta.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kapal penyelamat kepada anak-anak saat terjadi kecelakaan di laut yang notabenenya sebagai masyarakat yang dekat dengan pesisir pantai.
Kemudian, tujuan pembelajarannya agar anak mengenal alat transportasi laut yaitu Kapal Negara SAR SETA 252 dengan harapan anak memiliki keberanian yang tinggi, tanggung jawab, mandiri dan gotong royong sesuai profil pelajar Pancasila.
“Hasil dari kunjungan ke Basarnas anak dapat mengetahui dan mengenal berbagai alat-alat keselamatan, seperti life jacket, tabung apar, lifebuoys, abc powder serta mengetahui kegunaan kapal orange milik Basarnas yaitu melakukan penyelamatan di laut jika terjadi kecelakaan dan melakukan pencarian korban hilang. Selain itu anak dapat menjelajah di penjuru ruang kapal yang dipandu oleh petugas Basarnas,” ujar Nur Inayah, Kepala Sekolah TKN Terpadu Unggulan Tana Tidung.
Baca Juga : Presiden Yakin Kawasan KIPI Jadi Masa Depan Industri Energi Hijau Indonesia
Kunjungan edukasi ini terlaksana atas dukungan orang tua murid, serta dewan guru yang tak kenal Lelah mendampingi anak-anak dalam pembelajaran di luar kelas. Juga para ABK Kapal yang ramah dan selalu sigap melayani dan menjawab pertanyaan dan celoteh anak-anak yang kocak, kata Inayah .
“Antusias anak-anak sangat tinggi, itu terlihat saat anak-anak diajak turun dari kapal ada yang tidak mau bahkan terus bermain dan kembali berputar dan berkeliling. Minggu depan kita kesini lagi ya bunda,” ungkap Hasifa, murid kelas Bandeng TKN Terpadu Unggulan Tana Tidung sembari tersenyum lebar dan berlompat kegirangan.
“Terima kasih bunda, anak-anak sangat bahagia, kami pun ikut senang melihat keseruan anak -anak baik dalam menyimak penjelasan ABK Kapal maupun saat diberi kesempatan simulasi menggunakan life jacket, dan duduk santai di ruang kapten, tutur Bu Dwi Susilowati, salah satu orang tua murid. (*/niz)