• About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Fokus Borneo
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
Fokus Borneo
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini
Home Daerah

Podcast Kemendikbudristek: Vamelia Ibrahim Paparkan Inovasi “Busak Paud” Tekan Stunting di Tana Tidung

by Redaksi
30 Agustus 2023 21:09
in Daerah, Pemkab Tana Tidung, Pendidikan
A A
0

Bunda PAUD sekaligus ketua TP PkK Kabupaten Tana Tidung Vamelia Ibrahim Ali menjadi Nara sumber media publikasi dalam bentuk podcast Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

JAKARTA  – Bunda PAUD sekaligus ketua TP PkK Kabupaten Tana Tidung Vamelia Ibrahim Ali menjadi Nara sumber media publikasi dalam bentuk podcast Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Vamelia Ibrahim diundang dalam rangka dukungan penanganan stunting di Tana Tidung melalui program dan Inovasi yang sudah berjalan maupun yang akan dilaksanakan.

Baca Juga

Apresiasi Pendonor Sukarela Warnai Peringatan HUT ke-80 PMI Tarakan

UBT Masuk 5 Besar Kampus Terbaik di Kalimantan, Rektor: Bukti Kampus 3T Mampu Bersaing

Dishub Balikpapan Tertibkan Parkir Liar di Jalan MT Haryono

Dishub Balikpapan Siapkan Pembangunan Terminal Tipe C di Dermaga Baru Tengah

Stunting atau perawakan pendek adalah gangguan pertumbuhan yang mayoritas disebabkan oleh masalah nutrisi. Peran orang tua sangat penting untuk mencegah masalah tersebut. Anak yang Stunting tidak hanya mengalami pertumbuhan fisik yang terhambat tetapi juga kemampuan kognitifnya rendah.

Menurut Vamelia Ibrahim, stunting ini adalah persoalan gizi. Anak yang kurang gizi dalam rentang waktu yang cukup lama membuat pertumbuhan terhambatnya.

“Anak yang mengalami stunting tingginya pasti pendek. Tapi orang pendek, belum tentu stunting. Tidak hanya itu, stunting mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak. Perkembangan otak anak di masa keemasan yaitu usia dini, Itu artinya bahwa anak-anak saya di Tana Tidung akan sulit berkompetisi di era persaiangan terbuka di masa akan datang jika mengalami stunting sejak dini,” jelasnya mengawali podcast.

Kemudian terkait dengan kondisi stunting di Tana Tidung, Vamelia menjelaskan melalui Dinas Kesehatan pihaknya memilik data stunting berdasarkan hasil penimbangan di setiap desa. Tetapi pada kesempatan ini, Ia menyampaikan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan Kemenkes. Prevalensi stunting di tahun 2022 mencapai 30,7%. Artinya dari 100 anak, ada 30 orang yang stunting. Tentu ini menjadi hambatan dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagaimana visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Tana Tidung.

“Sebagai Bunda PAUD dan Ketua PKK yang menjadi mitra pemerintah daerah, saya konsen membantu mencapai visi dan misinya. Saya berfokus kepada dua hal yang menjadi tantangan saat ini yaitu stunting dan learning loss. Bahkan ini menjadi isu nasional bahkan dunia saat ini,” ucapnya.

Data menjadi hal penting dalam penangangan stunting. Dengan memiliki basis data, maka dapat menentukan tindakan yang sesuai.

“Untuk mendapatkan data tentu bukan hal mudah. Saya banyak melakukan kunjungan ke desa-desa. Namun Tana Tidung yang luasnya sekitar 1,5 kali luas provinsi Yogyakarta tentu ada keterbatasan efisiensi waktu. Belum lagi geografisnya beragam. Ada desa yang berada di tepi sungai. Ada yang di pulau. Hanya bisa diakses dengan speedboat. Tidak ada transportasi umum untuk darat di sana.
Dari kondisi ini, saya membuat sebuah inovasi yang disebut BUSAK PAUD. Busak dalam bahasa Tidung artinya bunga. BUSAK singkatan dari Tumbuh Sehat, Aktif, dan Kreatif. Saya berharap dimana pun anak di Tana Tidung ia tumbuh menjadi anak yang sehat. BUSAK PAUD ini merupakan implementasi Pengembangan Anak Usia Dini secara holistik integratif atau dikenal PAUD HI. PAUD HI sendiri merupakan salah satu amanat dalam PP 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting,” jelasnya.

Lebih lanjut, Vamelia menerangkan bahwa BUSAK PAUD sebuah program pemenuhan kebutuhan esensial anak oleh berbagai pihak yang secara terukur dan dimonitoring menggunakan teknologi. Sebelumnya Bunda Paud telah menyalurkan Satu PAUD Satu Laptop. Ini menjadi pendukung dalam pelaksanaan inovasi ini.

“Di Busak PAUD, guru melaporkan hasil pengukuran tinggi dan berat badan anak yang rutin dilakukan. Dari aplikasi dianalisa kondisi pertumbuhan anak. Saya bisa mengetahui anak yang tingginya normal dan yang pendek. Di PAUD mana saja yang memiliki anak yang kizinya kurang. Tindakan apa saja yang sudah diberikan oleh pihak terkait. Apakah ada peningkatan pertumbuhannya dari waktu ke waktu. Itu bisa saya monitoring. Orang tua juga bisa mengakses pertumbuhan anaknya. Sehingga dapat menjadi alat komunikasi. Dengan adanya Busak PAUD, terbangun sinergitas berbagai pihak untuk mewujudkan anak sehat,” ungkapnya.

Terkait dengan penanganan stunting, melalui Busak Paud ini beberapa kegiatan sudah dilakukan dan sudah ada hasilnya.

Bunda Paud telah membuat sebuah piloting dengan memenuhi kebutuhan gizi anak. Kendala yang dialami ternyata di mind set orang tua. Pemahaman tentang pola asuh dan pola makan yang kurang menjadi tantangan. Hasil survei BPS, rata-rata lama sekolah di Tana Tidung 8,9 tahun atau kelas 9 SMP. Sehingga pemahaman tentang gizi pada sebagian orang terbilan rendah. Kesibukan orang tua sering kali mengabaikan kewajiban untuk mengasuh anak dengan menyerahkan kepada pengasuh.

“Kami berupaya memenuhi kebutuhan gizi anak. Kami buat gerakan minum susu dan makan telur. Ini dilakukan serentak di PAUD. Kami sediakan anggarannya. Gerakan ini dikawal Bunda PAUD Desa dan Kecamatan di wilayahnya masing-masing. Kemudian aga bazar stunting dan safari gizi,” katanya.

Meski dalam pelaksanaanya banyak kendala salah satunya orang tua yang tidak siap mental atau menerima kenyataan tentu langkah ini akan sulit dan harus melibatkan psikolog untuk menyakinkan orang tua.

Vamelia berharap dan mengajak seluruh Bunda Paud di tingkat Kecamatan sampai Desa untuk menjalankan amanah ini dengan mendedikasikan diri kita dengan sebaik mungkin untuk untuk membantu pemerintah daerah mencapai visi dan misinya. (her/Iik)

[

Tags: borneoBunda PAUD Tana TidungFokusHeadlinePaudPendidikan

Berita Lainnya

Daerah

Apresiasi Pendonor Sukarela Warnai Peringatan HUT ke-80 PMI Tarakan

20 September 2025 14:36
UBT Masuk 5 Besar Kampus Terbaik di Kalimantan, Rektor: Bukti Kampus 3T Mampu Bersaing
Pendidikan

UBT Masuk 5 Besar Kampus Terbaik di Kalimantan, Rektor: Bukti Kampus 3T Mampu Bersaing

20 September 2025 11:20
Daerah

Dishub Balikpapan Tertibkan Parkir Liar di Jalan MT Haryono

20 September 2025 10:45
Daerah

Dishub Balikpapan Siapkan Pembangunan Terminal Tipe C di Dermaga Baru Tengah

20 September 2025 10:18
Daerah

Peningkatan Jalan Utama dan Lingkungan di Bulungan Rampung Bertahap, Dorong Distribusi Barang dan Jasa

20 September 2025 07:15
Daerah

Musda DWP Malinau 2025, Perkuat Sinergi dan Program Pemberdayaan Perempuan

19 September 2025 21:10
Next Post

Rembuk Stunting, Wagub Fokuskan pada Transformasi Pikiran

Inovasi Bengkel Alkes Mobile

BNNP Kaltara Musnahkan Sabu Seberat 485,35 Gram, Hasil Pengungkapan Kasus di Nunukan

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Terlaris

  • Kapolda Kaltara bersama Aliansi Masyarakat Adat Asli Kaltara Bahas Rencana Kehadiran HRS di Tarakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Infrastruktur Pesisir Balikpapan, Jembatan Baru Tingkatkan Mobilitas dan Perekonomian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemilik Sertifikat Lahan Kecewa Tidak Diundang RDP Pencabutan 33 Peta Bidang Tanah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Korpri Tarakan Beri Penghargaan Pensiunan TMT September – Oktober 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AirAsia Masuk, Penerbangan Tarakan-Balikpapan Makin Kompetitif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Fokus Borneo

Ikuti Kami

Rubrik

  • Advetorial
  • Daerah
  • Derap Nusantara
  • Ekonomi
  • Energi
  • Fokus
  • Hiburan
  • IKN
  • KPH Tarakan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Otomotif
  • Parlemen
  • Pemkab Bulungan
  • Pemkab Malinau
  • Pemkab Nunukan
  • Pemkab Tana Tidung
  • Pemkot Balikpapan
  • Pemkot Tarakan
  • Pemprov Kaltara
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • TNI Polri
  • Travel
  • Video

Recent News

Apresiasi Pendonor Sukarela Warnai Peringatan HUT ke-80 PMI Tarakan

20 September 2025 14:36

Solidaritas Pekerja PT KPB Salurkan Infak untuk 5 Rumah Ibadah dan Tahfiz

20 September 2025 14:31
  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
    • Kuliner
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP