TARAKAN – Puluhan keluarga, teman dan warga masyarakat Sebengkok bergembira menyambut kedatangan H. Muh Aslam (47) usai melaksanakan tugas sebagai petugas haji Indonesia tahun 2024 di Tanah Suci, Rabu (26/6/2024) sore.
Meriah, H.Muh Aslam disambut keluarga dan warga menggunakan miniatur perahu yang dihias, Ia langsung naik di atas perahu kemudian di arak dari pertigaan Sebengkok Tiram tepatnya di Depan RSU Carsa menuju kediamannya di Gang Mutiara RT 10.
H. Muh Aslam mengaku kaget dan bergembira sekaligus senang, disambut keluarga dan warga sekitar, tak hanya itu warga yang hadir juga mendapatkan rejeki seperti centong nasi, oleh-oleh khas Tanah Suci hingga uang Real.
“Alhamdulillah senang, bahagia dan kaget,” ucapnya.
H Aslam mengaku berangkat ke Tanah Suci sebagai petugas haji Naker Madinah dan bertugas selama 52 hari.
“Jadi sebelum calon Jamaah haji datang kita sudah duluan kesana tanggal 9 Mei sudah sampai Madinah. Jadi kami yang menerima calon jamaah haji kloter pertama, calon jamaah haji Indonesia yang turun di Madinah, gelombang pertama itu turun di Madinah gelombang kedua turun di Makkah,” jelasnya.
Selain menyambut kedatangan calon jamaah haji Indonesia di Madinah, H. Muh Aslam bertugas sebagai pembimbing ibadah dan lebih banyak di sektor 3.
Ia mengungkapkan, tahun ini adalah tahun kedua Ia pergi ke Tanah Suci dan sebagai petugas, pertama Ketua Kloter kemudian kedua (2024) petugas PPH Arab Saudi.
“Petugas itu ada 2, PPH Kloter berangkat bareng calon jamaah haji dan PPH Arab Saudi yang duluan berangkat. Saya ikut seleksi dua kali pertama di Kemenag Tarakan setelah lulus seleksi di Kemenag Kaltara. Tahun ini ada 5 petugas dari Kaltara,” tuturnya.
Bercerita selama bertugas, Ia menerangkan bahwa kondisi Jamaah Haji Indonesia sudah lebih baik dari tahun sebelumnya, dan fasilitas untuk jamaah juga semakin baik.
“Fasilitas Alhamdulillah kemarin ada beberapa haji yang kita wawancara Alhamdulillah fasilitas bagus dan makanan berlebih. Tahun ini termasuk sukses walaupun memang masih ada kekurangan Insya Allah jadi pertimbangan pemerintah untuk lebih baik ke depan, kemarin ada mengeluhkan tenda di Mina sempit memang di Mina space nya seperti itu sedangkan orangnya bertambah,” katanya.
Sementara itu, Farhan selaku Ketua Panitia penyambutan ini, mengatakan pembuatan kapal untuk menyambutan adalah ide dari istri H Muh Aslam sendiri.
Miniatur kapal sendiri dimaknai perjalanan atau merantau, “Karena jamaah haji jaman dulu menggunakan kapal sebelum ada pesawat, kita mengenang sejarah masa lalu,” katanya.
Maksud dari kapal hias dimaknai ala kerajaan atau istana, kemudian pembagian centong nasi hanya sebagai kebiasaan berbagi rejeki.
“Ini sudah tradisi jika ada warga Sebengkok khususnya yang pulang dari haji,” ungkapnya.
Selanjutnya untuk biaya pembuatan semuanya dari keluarga dan warga, dalam seminggu kedepan ia juga akan membuat miniatur Unta untuk menyambut salah satu jamaah haji asal Tarakan yang pulang ke Tanah Air. (Ary/Iik)
Discussion about this post