TARAKAN – Malam pergantian tahun 2024 – 2025 atau malam tahun baru diprediksi akan terjadi hujan dan banjir rob di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara).
Hal tersebut diungkapkan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan, M. Sulam Khilmi kepada awak media, Selama (31/12/2024).
Berdasarkan prakiraan cuaca dan banjir rob di Kalimantan Utara (Kaltara) selama seminggu kedepan yaitu per 31 Desember 2024 hingga 6 Januari 2025 terjadi fenomena atmosfer yang diperkirakan akan mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia, khususnya Kaltara. Kemudian La Nina lemah masih menjadi faktor utama dalam potensi hujan di wilayah Indonesia.

“Malam tahun baru masih potensi hujan sedang hingga lebat, malam sampai dini hari,” jelasnya.


Masyarakat diimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrim dan dampak yang ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor dan lainnya.
“Update informasi dapat dilihat di aplikasi infobmkg,” sambungnya.

Kemudian, untuk potensi banjir rob akan terjadi di semua wilayah Kaltara pada pergantian malam tahun baru 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.
“Pada akhir tahun yaitu tanggal 31 desember hingga 1 Januari nanti akan terjadi fenomena Bulan Baru, dimana kondisi bulan berada pada jarak terdekatnya dari bumi sehingga akan meningkatkan ketinggian muka air laut (water level) dan pasang surut,” terangnya.
Adanya perubahan ketinggian muka air laut ini berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas masyarakat di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak dan rumput laut di wilayah kaltara.
“Berdasarkan pantauan prakiraan model ketinggian air laut (water level) dan pasang di wilayah kaltara dapat meningkat 1-3 meter,” sambungnya.
Perkiraan pasang air laut terjadi sekitar pukul 19.00 Wita – 21.00 Wita, kemudian menjelang pagi pukul 04.00 Wita – 08.00 Wita.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari peningkatan ketinggian pasang air laut ini dan selalu memperhatikan informasi terkini dari BMKG. (Ary/Iik)