TARAKAN – Sales Brand Manager PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tarakan Ferdy Kurniawan mengatakan 2025 ini, untuk melayani penyaluran BBM bagi nelayan akan ada penambahan tiga SPBU baru.
Hal itu, disampaikan saat pertemuan dengan Komisi II DPRD Kota Tarakan di Kantor PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tarakan, Kamis (9/1/25).
“Kalau saat ini SPBU untuk melayani nelayan, ada dua yaitu SPBU Tanjung Batu dan Koperasi Mina Herda di Lingkas Ujung. Tahun ini, akan ada penambahan tiga lagi,” bebernya.
Ferdy menerangkan tambahan tiga SPBU Nelayan untuk melayani dilaut tersebut, lokasinya di depan Bandara Juwata Tarakan, Pantai Amal dan daerah Mamburungan. Total setelah jadi, akan ada lima SPBU Nelayan di Kota Tarakan.
“ketika nanti ada penambahan SPBU Nelayan dan sudah jadi, nelayan tidak kesulitan lagi mendapatkan BBM,” katanya.
Sedangkan kuota BBM untuk nelayan sendiri, sebut Ferdy sebenarnya lebih tinggi dibandingkan dengan SPBU-SPBU lainnya diatas 1.000 ton per tahun. Sebab dalam pengaturan kuota dari BPH Migas, sudah mempertimbangkan kebutuhan nelayan yang ada di Kota Tarakan.
“Karena memang secara angka kuota sendiri itu lebih dari pada cukup, bahkan lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya untuk SPBU Nelayan. Tahun 2024 itu, realisasi serapan kuota BBM untuk nelayan dikisaran 80 persen dari kuota yang ada,” sebutnya.
Terkait SPBU Nelayan belum menggunakan dispenser di Tanjung Batu, Ferdy menjelaskan saat ini kondisinya lagi pembangunan.
“Kami dari Pertamina telah memberikan surat perpanjangan pertama. Jadi mereka masih memiliki kesempatan selama 6 bulan kedepan sampai Juni 2025 untuk menyelesaikan pengerjaan pembangunan SPBU Nelayan, itu yang terus kami kejar supaya mereka selesai tepat waktu,” ungkapnya.
Ferdy menegaskan apabila pembangunan SPBU Nelayan tidak selesai tepat waktu, bakal stop sementara.
“Kalau mereka tidak menyelesaikan tepat waktu dan izin perpanjangan tidak diberikan, mau tidak mau akan libur sementara,” imbaunya.(**)