BULUNGAN, – Pencarian hari kedua korban kecelakaan laut Speedboat Iqzza Express 01 di sekitar perairan Sungai Temangga Bulungan masih belum membuahkan hasil. Tiga orang dalam pencarian ini dua diantaranya masih berusia 6 dan 7 tahun sedangkan korban ketiga berusia 50 tahun.
Kepala Kantor SAR Tarakan, Syahril mengatakan operasi pencarian hari kedua melibatkan berbagai pihak. Tidak hanya instansi terkait seperti BPBD, Dinas Perhubungan dan TNI Polri, tetapi juga warga sekitar dan keluarga korban.
“Tim SAR gabungan telah melaksanakan pencarian korban dengan metode penyisiran secara visual di lokasi kejadian dengan hasil saat ini masih nihil,†katanya, Selasa (11/2/2025).

Kasi Operasi dan Kesiagaan, Dede Hariana menambahkan para hari pertama pihaknya sudah mengevaluasi data jumlah dan identitas korban. Hal ini dilakukan lantaran speedboat tidak memiliki manifest.



Baca Juga :4 Orang Ditemukan MD di Kecelakaan Speedboat Bulungan, 3 Orang Dalam Pencarian
Didapati, speedboat Iqzza Express 01 yang mengalami insiden tersebut membawa 51 orang dan diantaranya anak-anak. Saat kejadian, speedboat nass ini sedang dalam perjalanan dari Pulau Tias menuju Tanjung Selor usai mengikuti acara pernikahan.

“Data korban di hari pertama memang simpang siur, akhirnya kita menemukan data korban. Penumpang sebanyak 79 orang diangkut menggunakan dua speedboat, Iqzza Express 01 jumlah penumpang 51 orang dan Iqzza Express 02 sebanyak 28 orang. Tapi, yang terjadi insiden itu yang Iqzza Express 01,†jelasnya.
Baca Juga : Speedboat Terbalik di Perairan Bulungan Bawa 30 Penumpang
Pada hari pertama terjadinya insiden, Tim SAR gabungan berhasil menyelamatkan 72 orang kemudian 4 orang meninggal dunia dan 3 orang dalam pencarian. Pada hari kedua ini, radius pencarian diperluas sampai sejauh 2 hingga 5 NM.
Untuk dikehui, speedboat non reguler ini mengalami kecelakaan usai menghantam kayu di sekitar Perairan Sungai Temangga, Bulungan pada Senin (10/2/2025).
“Kalau penyebab kecelakaan speedboat ini informasi sementara karena gelombang. Tapi, nanti mungkin dari pihak kepolisian yang akan menginterogasi lebih lanjut apa penyebab yang sebenarnya,†terangnya.
Sama halnya dengan dugaan over kapasitas penumpang, Dede mengaku tidak bisa memastikan lebih lanjut dan merupakan wewenang aparat kepolisian.
“Basarnas hanya bisa melakukan pencarian dan pertolongan. Dalam pencarian kami hari ini, cuaca cukup terang tapi gelombang dan arus sangat deras. Tapi kami tetap maksimalkan pencarian,†katanya.
Selain gelombang, proses pencarian juga terkendala dengan batang kayu yang hanyut di sekitar lokasi. Pencarian juga dilakukan dengan menggunakan alat Aquaeye dan metode penyisiran secara visual.
“Alat Aquaeye tidak kita maksimalkan, karena kondisi laut deras dan banyak batang kayu yang hanyut. Kami juga tidak menggunakan penyelaman, selain karena cuaca yang buruk, jarak pandang yang terbatas dan kemungkinan binatang buas, juga bukan medan pencarian yang harus menggunakan penyelaman,†pungkasnya.
Pencarian hari kedua pada area:
A. 2°54’46.05″N 117°24’31.60″E
B. 2°54’38.21″N 117°24’29.07″E
C. 2°54’31.39″N 117°24’56.67″E
D. 2°54’38.56″N 117°24’58.95″E
Data korban dalam pencarian:
1. Nama : M. Dafit
Umur : (7/L)
2. Nama : Andi Badinah
Umur : (50/P)
3. Nama : Alfa Rezky Azka
Umur : (6/L)