TARAKAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah dilaksanakan di Kota Tarakan dengan sasaran siswa – siswi sekolah dari berbagai tingkatan di wilayah Kecamatan Tarakan Utara.
Namun setelah libur bulan puasa dan lebaran 2025, program MBG masih belum ada jadwal kapan akan dilaksanakan kembali.

Saat dikonfirmasi fokusborneo.com, Kepala Dinas Pendidikan Tarakan, Thamrin Toha mengatakan pihaknya masih menunggu informasi dari tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) BGN yang ada di Tarakan.
Ia mengatakan, sebelumnya tim SPPG sudah melakukan koordinasi terkait permintaan data jumlah siswa dan sekolah termasuk lokasinya.
“Ada permintaan data untuk menentukan dimana posisi dapur umum,” ungkap Kadisdik Tarakan, Selasa (8/4/2025) usai mengikuti jumpa pagi hari pertama masuk kerja bersama Walikota Tarakan.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan satu dapur umum SPPG mengcover sekitar 3.000 – 4.000 siswa. Sehingga perlu dilakukan pemetaan lokasi sekolah dan jumlah siswanya untuk menentukan lokasi dapur.
“Untuk saat ini dapur umumnya masih 1 di Juata Kerikil. Utuk pelaksanaan MBG nya bergantung pada kesiapan SPPG dengan mitranya,” ujarnya.
Thamrin Toha mengatakan bahwa Disdik hanya sebatas memberikan data karena pihaknya masuk dalam kelompok penerima manfaat dari program tersebut.
“Menyiapkan data siswa saja, letak letak posisi sekolah baik di bawah Pemerintah Kota, Provinsi, maupun Kemenag,” katanya.
Berdasarkan data, di Kota Tarakan ada 155 sekolah termasuk swasta mulai dari TK, SD, SMP. Jumlah ini belum termasuk dari Kemenag (Kementerian Agama) dan Provinsi (SMA/SMK).
“Untuk siswa diperkirakan kurang lebih 60 ribuan. Untuk 1 SPPG (dapur umum) itu mengcover 3 ribuan berarti di butuhkan 20-an dapur,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Tarakan sangat mendukung pelaksanaan program MBG oleh Pemerintah Pusat. (ary/Iik)