TARAKAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan mengimbau masyarakat waspada terhadap cuaca ekstrem hujan sedang hingga lebat dan angin kencang mencapai 16 Knot atau sekitar 30 kilometernya perjam.
Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi menjelaskan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi cuaca di Kaltara meski tidak tidak secara langsung yaitu keberadaan bibit siklon 99W di Laut Filipina.
Selain itu, cuaca juga dipengaruhi oleh adanya aliran masa udara basah dari daratan Asia bertemu dengan masa udara kering dari Australia diperiode perubahan musim kemarau ke musim penghujan atau pancaroba.

“Dan di Kaltara sampai seminggu kedepan itu masih berpotensi terjadi pertemuan awan-awan hujan dan berpotensi juga ada angin kencang terutama di sore, malam dan menjelang dini hari, ini patut menjadi perhatian kita semua,” ujar M. Sulam Khilmi, Senin (5/5/2025).



Lebih lanjut, Ia menjelaskan dalam seminggu kedepan wilayah Kaltara rata-rata masih berpotensi terjadi hujan kategori sedang hingga lebat. Sementara untuk angin kencang tercatat pada Minggu (4/5) malam mencapai 16 Knot atau hampir 30 kilometer perjam.
“Dengan kecepatan segitu sudah cukup bisa memberikan daya rusak. Misal jika mengenai obyek seperti pohon yang rentan tumbang, baleho yang kurang kuat pemasangan,” sambungnya.

Berdasarkan prakiraan BMKG, potensi cuaca ekstrem terjadi pada tanggal 5 Mei di Kota Tarakan, Bulungan, Nunukan, Tana Tidung dan Malinau. Kemudian tanggal 6 Mei yaitu Tarakan, Bulungan, Nunukan Tana Tidung dan Malinau, selanjutnya tanggal 7 Mei hanya di 2 daerah yakni Tana Tidung dan Malinau.
“Kebanyakan di malam hari, namun untuk detail akan kami release dan sampaikan perkiraan cuaca 24 jam di group WA atau media sosial,” ujarnya.
Kepala BMKG Tarakan, menambahkan cuaca ekstrem di Tarakan juga dipengaruhi oleh kondisi topografi dimana Tarakan di kelilingi laut sehingga ketika penyinaran matahari tinggi tentu awan yang dihasilkan juga lebih banyak.
“Ketika terjadi pertumbuhan awan – awan hujan (Kumulonimbus) ini juga menimbulkan angin kencang walaupun sesaat ketika kecepatannya sangat tinggi tentu mempunyai daya rusak yang berbahaya,” terangnya.
Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem BMKG mengimbau masyarakat untuk memeriksa bangunan – bangunan atau pohon yang mudah atau berpotensi tumbang. (ary)