Menu

Mode Gelap

Daerah

Kewaspadaan Covid-19, Dinkes Pastikan Belum Ditemukan Kasus di Tarakan


					dr. Devi Ika Indriarti, Kepala Dinas Kesehatan Tarakan. Foto: fokusborneo.com Perbesar

dr. Devi Ika Indriarti, Kepala Dinas Kesehatan Tarakan. Foto: fokusborneo.com

TARAKAN – Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran (SE) kewaspadaan terhadap peningkatan kasus Covid-19. SE ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, UPT Bidang Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan peningkatan kasus COVID-19 penyakit potensial kejadian luar biasa (KLB) maupun wabah lainnya.

Berdasarkan SE tersebut, saat ini kasus Covid-19 terjadi peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong. Malaysia maupun Singapura. Varian COVID-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (urunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah xEC (turunan JN.1).

Kepala Dinas Kesehatan Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti menjelaskan, kasus Covid-19 di Indonesia justru saat ini mengalami penurunan dan angka kematian rendah.

width"250"

“Kewaspadaan Covid-19 ini memang sudah dari dulu dilakukan meskipun statusnya sudah berubah dari pandemi menjadi endemi. Namun, belakangan ini kasus Covid-19 ini mulai naik di beberapa negara tetangga Indonesia,” jelasnya, Rabu (4/6/2025).

width"400"
width"450"
width"400"

Dinas kesehatan bersama jajaran Pukesmas terus melaksanakan pemantauan penyakit – penyakit yang berpotensi KLB (Kejadian Luar Biasa) atau wabah dan penyakit menular lainnya. Pemantauan dilakukan mingguan dan hasilnya dilaporkan setiap hari Selasa.

Ia meminta masyarakat agar tidak panik dengan SE tersebut namun, ia berharap masyarakat dapat mengikuti arahan dari Kemenkes untuk tetap menjaga kesehatan dengan perilaku hidup bersih agar terhindar dari penyakit menular lainnya.

width"300"

“Sejauh ini belum ada kasus Covid-19 di Kota Tarakan. Jadi kita biasanya kalau misalnya ada penyakit berpotensi KLB bukan hanya Covid-19, kita lakukan pemeriksaan sampel, pengiriman sampel, seperti itu. Jadi untuk memastikan apakah itu yang benar penyakit itu atau bukan,” ungkapnya.

Terkait dengan vaksin Covid-19, sampai saat ini belum ada arahan dari Kemenkes dan belum ada informasi untuk booster vaksin. Dinkes mengatakan tujuan vaksin untuk mencari kekebalan kelompok, semakin banyak di vaksin kekebalan kelompok tinggi, sehingga bisa membantu resiko penularan dari penyakit tersebut.

“Arahan saat ini terkait kewaspadaan kita berupaya mengingatkan masyarakat tidak perlu panik, tidak perlu kawatir kita tetap melakukan pemantauan. Kita berharap jangan sampai terulang lagi (pandemi),” pungkasnya. (ary)

Artikel ini telah dibaca 36 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Sapi Presiden Disembelih hasilkan 400 KG untuk Warga Balikpapan Barat

7 Juni 2025 - 16:42

Tanggapi Aspirasi Mahasiswa Hukum, Dishub Balikpapan Revisi Aturan Kendaraan Berat Demi Keselamatan Jalan

7 Juni 2025 - 14:30

Telkomsel Bagikan Hewan Kurban ke Lebih dari 600 Titik Prioritas di Seluruh Penjuru Indonesia, Sambungkan Senyuman di Momen Iduladha 1446 H

6 Juni 2025 - 21:14

Semangat Berbagi Rajut Kebersamaan Sambut Idul Adha 1446 H, PT KPB Tebar 36 Hewan Kurban untuk Warga Kota Balikpapan dan Kabupaten PPU

6 Juni 2025 - 20:59

Rayakan Iduladha 1446 Hijriah, Kilang Pertamina Unit Balikpapan Salurkan 228 Ekor Hewan Kurban Untuk Masyarakat

6 Juni 2025 - 20:41

Idul Adha Hijau, DLH Balikpapan Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Plastik

6 Juni 2025 - 19:53

Trending di Daerah