BALIKPAPAN – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, mendampingi kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke sejumlah proyek strategis di Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin (28/7/2025).
Peninjauan dilakukan untuk melihat langsung progres pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas nasional.
Rombongan memulai peninjauan dari proyek Jalan Tol IKN Seksi 3A-2 segmen Karang Joang–KKT Kariangau sepanjang 4,12 kilometer, yang ditargetkan rampung pada 2025. Proyek senilai Rp2,8 triliun ini kini mencapai progres 65,51 persen.
Kemudian, rombongan juga melewati segmen lain di Seksi 3A sepanjang 9,27 kilometer. Dibangun sejak 2022, proyek ini menelan anggaran Rp3,5 triliun dan saat ini telah mencapai progres 99,46 persen.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, menyatakan kepuasannya terhadap kemajuan pembangunan.
“Mantap, mantap sudah pembangunannya,” ujarnya di lokasi.
Kunjungan dilanjutkan dengan peninjauan pelindung tumbukan kapal (fender) dan pelengkap Jembatan Pulau Balang sepanjang 804 meter.
Rombongan juga menyambangi pembangunan Dermaga Logistik IKN, serta proyek duplikasi Jembatan Pulau Balang bentang pendek I dan II sepanjang 514 meter. Proyek senilai Rp907 miliar ini kini mencapai progres 48,41 persen.
Agenda peninjauan berikutnya menyasar Jalan Bebas Hambatan Seksi 6B Outer Ring Road–Simpang 3 ITCI dan jalan utama di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sepanjang 74,77 kilometer yang mulai dibangun sejak 2021.
Rombongan juga melihat langsung pembangunan Rumah Susun (Rusun) ASN. Sejauh ini telah dibangun 57 tower, dengan 47 tower difungsikan sebagai hunian ASN. Tersedia 540 unit yang dapat menampung hingga 2.160 orang.
Terakhir, rombongan meninjau Bandara VVIP IKN, yang saat ini tengah diusulkan statusnya sebagai bandara umum.
Gubernur Rudy menilai kunjungan para anggota Komisi V ini sangat penting, mengingat Kalimantan Timur memerlukan dukungan besar dari pemerintah pusat untuk pembangunan infrastruktur, khususnya di wilayah perbatasan dan pedalaman seperti Mahakam Ulu dan Kutai Barat.
Ia berharap kunjungan ini bisa mendorong alokasi anggaran tambahan untuk membuka akses jalan di perbatasan, termasuk penghubung ke Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah.
“Jalan yang baik di perbatasan akan membantu masyarakat kita di sana. Karena harga bahan pokok sangat mahal akibat kesulitan transportasi,” ujar Gubernur Rudy.
Ia mencontohkan, di musim kemarau, ketika sungai mengering, harga beras bisa mencapai Rp1,2 juta per 25 kilogram.
“Itu terjadi karena distribusi terganggu,” tambahnya.
Selain membuka konektivitas antarwilayah, jalan perbatasan juga akan menjadi salah satu akses masuk menuju IKN dari sisi barat.
Dalam kunjungan ini, turut hadir Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, Forkopimda Kalimantan Timur, jajaran pimpinan instansi vertikal, serta kepala perangkat daerah di lingkungan Pemprov Kaltim.
Sementara rombongan Komisi V DPR RI dipimpin oleh Andi Iwan Darmawan Aras, bersama anggota lainnya seperti Hanan A Rozak, Hamka B Kady, dan Novita Wijayanti. (*)
