BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan terus bergerak cepat menangani persoalan banjir dan krisis air baku. Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengajukan dua proyek prioritas kepada Komisi V DPR RI saat kunjungan kerja ke Ibu Kota Nusantara (IKN), beberapa waktu lalu.
Usulan itu disampaikan langsung dalam forum resmi yang turut dihadiri mitra kerja kementerian dan lembaga teknis.
Menjadi satu-satunya kepala daerah kota/kabupaten yang hadir langsung dalam agenda tersebut, Bagus memanfaatkan momentum ini untuk menyuarakan kebutuhan mendesak Kota Balikpapan.
“Kami ingin memastikan proyek-proyek strategis yang menyangkut hajat hidup masyarakat, terutama soal banjir dan air bersih, mendapatkan perhatian pusat,” ujarnya.
Adapun dua proyek yang diajukan yakni pengerukan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal dengan nilai anggaran sekitar Rp120 miliar, dan pengurukan Embung Ajiraden yang ditaksir menelan biaya Rp83 miliar.
Kedua proyek tersebut dinilai krusial karena menyangkut pengendalian banjir sekaligus penyediaan air baku.
“Desain pengerukan DAS Ampal sudah rampung, termasuk pembebasan lahannya. Embung Ajiraden juga siap dibebaskan, dan diproyeksikan mampu menambah pasokan air baku hingga 200 liter per detik,” jelas Bagus.
Tidak hanya itu, Bagus juga menyampaikan kabar baik bahwa Kementerian PUPR membuka peluang kerja sama pendanaan pihak ketiga, khusus untuk proyek perpipaan air baku dari Bendungan Semoi Paku ke Balikpapan.
Skema tersebut tengah disiapkan melalui nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama antarlembaga.
Menurutnya, dengan kolaborasi yang solid antara pusat, provinsi, dan daerah, percepatan pembangunan infrastruktur dasar dapat segera diwujudkan.
“Kami ingin Balikpapan benar-benar siap sebagai kotapenyangga IKN, terutama dalam memenuhi kebutuhan air bersih dan pengendalian banjir,” tegasnya. (*)