JAKARTA – Kota Balikpapan kembali mengukir prestasi di tingkat nasional dengan mempertahankan predikat Kota Layak Anak (KLA) Kategori Utama pada tahun 2025.
Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia sebagai bentuk apresiasi atas komitmen pemerintah daerah dalam melindungi dan memenuhi hak-hak anak.



Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Arifatul Choiri Fauzi, dalam acara penganugerahan di Jakarta, Jumat (8/8/2025).



Berdasarkan Keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 85 Tahun 2025, Balikpapan tercatat sebagai salah satu dari 22 kota/kabupaten di Indonesia yang berhasil meraih peringkat ini.




Dalam kesempatan itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi menjaga predikat tersebut.
“Penghargaan ini adalah hasil kerja keras bersama antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media, dan semua elemen yang peduli pada masa depan anak-anak Balikpapan,” ujarnya.

Rahmad menegaskan, predikat ini tidak sekadar gelar, melainkan bukti nyata bahwa Balikpapan mampu menyediakan lingkungan yang aman, nyaman, sehat, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
“Kami ingin memastikan setiap anak di Balikpapan mendapatkan haknya untuk tumbuh, berkembang, terlindungi dari kekerasan, dan dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan kota,” tambahnya.
Empat Tingkatan Penghargaan KLA
Penghargaan KLA yang diberikan KemenPPPA terbagi menjadi empat tingkatan, yakni Pratama, Madya, Nindya, dan Utama. Kategori Utama merupakan peringkat tertinggi kedua setelah Utama Paripurna, yang hanya diraih oleh daerah dengan capaian indikator hampir sempurna.
Menurut Menteri PPPA, penilaian dilakukan berdasarkan pemenuhan 24 indikator yang mencakup lima klaster hak anak, mulai dari pemenuhan hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dan kesejahteraan dasar, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, hingga perlindungan khusus.
Program Unggulan Balikpapan
Selama beberapa tahun terakhir, Pemkot Balikpapan terus menggencarkan program-program yang mendukung lingkungan ramah anak.
Antara lain pembangunan taman bermain dan ruang publik inklusif di setiap kecamatan, pembentukan Forum Anak, penyediaan layanan konseling dan pengaduan kekerasan berbasis online, serta dukungan terhadap pendidikan dan kesehatan anak tanpa diskriminasi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan menambahkan, keberhasilan ini juga berkat keterlibatan aktif masyarakat.
“Partisipasi warga sangat menentukan. Mulai dari menjaga keamanan lingkungan, mengawasi anak dalam penggunaan teknologi, hingga terlibat dalam kegiatan positif bersama mereka,” ujarnya.
Target Lebih Tinggi
Meski telah bertahan di peringkat Utama, Pemkot Balikpapan tidak ingin berhenti di sini. Wali Kota Rahmad menegaskan bahwa target berikutnya adalah meraih kategori Utama Paripurna.
“Capaian ini menjadi motivasi untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas ramah anak. Kami akan memperkuat program literasi digital yang aman, memperluas akses bagi anak berkebutuhan khusus, dan memastikan setiap kebijakan berpihak pada kepentingan terbaik anak,” kata Rahmad.
Dengan penghargaan ini, Balikpapan semakin meneguhkan diri sebagai salah satu kota di Indonesia yang konsisten membangun ekosistem ramah anak, sejalan dengan visinya menjadi kota layak huni yang inklusif untuk semua warganya. (*)