• About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Fokus Borneo
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
Fokus Borneo
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini
Home Daerah

Melestarikan Permainan Tradisional: Bentengan Masih Menarik di Era Digital

by Redaksi
12 September 2025 06:55
in Daerah, Hiburan
A A
0

Bientengan, Permainan Tradisional yang Tetap Seru untuk Semua Generasi

Melestarikan Permainan Tradisional: Bentengan Masih Menarik di Era DigitalGEMPURAN gadget dan permainan digital yang semakin marak saat ini, ternyata masih ada permainan tradisional yang mampu menghadirkan tawa, semangat, dan kebersamaan: Bentengan.

Bayangkan sekelompok anak-anak dan orang dewasa berkumpul di halaman rumah atau taman, saling menatap penuh strategi, berlari zig-zag, dan berteriak “aman!” atau “tertangkap!” ketika berusaha menyelamatkan teman atau menangkap lawan.

Baca Juga

Harmoni di Perbatasan, 26 Tahun Nunukan Bergerak dengan Energi Baru

Pemprov Resmi Luncurkan Program Kaltara Terang di Perbatasan Negeri di Desa Linsayung, Nunukan

Judo dan Taekwondo Kaltara Siap Tempur di PON Beladiri Kudus

Bupati Tana Tidung Hadiri Rakornas TPAKD 2025: Dorong Akses Keuangan Merata ke Pelosok Daerah

Suasana riuh, campur aduk antara persaingan, tawa, dan kejutan, membuktikan bahwa permainan jaman dulu ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga menghidupkan kembali kebersamaan lintas generasi.

Bentengan bukan sekadar hiburan; ia adalah permainan fisik yang melatih koordinasi, strategi, dan kerja sama tim, sekaligus sarana melestarikan budaya tradisional yang sudah ada sejak lama.

 

1. Persiapan dan Bahan

Lapangan terbuka atau halaman yang cukup luas agar pemain bisa bergerak bebas.

Area base di tiap sisi lapangan, bisa dibuat dengan kapur, tali, atau benda lain sebagai tanda.

Jumlah pemain: minimal 6 orang, lebih seru jika dimainkan 10–20 orang atau lebih.

Aksesoris tambahan: pita warna untuk membedakan tim, air minum, alas kaki yang nyaman.

2. Pola dan Cara Bermain

Bagi Tim: Bentengan dimainkan oleh dua tim, masing-masing memiliki base di sisi lapangan.

Tujuan: Menangkap anggota tim lawan atau merebut base lawan.

Aturan Dasar:

Pemain lawan yang keluar base berisiko ditangkap.

Pemain yang tertangkap ditempatkan di “penjara” di base lawan.

Teman tim bisa menyelamatkan pemain yang dipenjara dengan menyentuhnya tanpa terkena tangkap lawan.

Menang: Tim yang berhasil menangkap semua lawan atau menguasai base lawan lebih dulu menang

3. Variasi dan Strategi

Base lebih luas untuk anak-anak agar aman dan tetap menyenangkan.

Zona aman di tengah lapangan untuk memberi kesempatan istirahat.

Ronde singkat: 5–10 menit per ronde agar semua pemain mendapat giliran aktif.

Tanda warna: pita atau baju berbeda tiap tim supaya mudah dikenali.

Strategi tim: beberapa pemain menjaga base, sementara pemain lain menyusup ke wilayah lawan.

4. Tips Agar Permainan Seru dan Aman

Campur pemain dari berbagai usia supaya semua bisa ikut.

Sesuaikan jumlah pemain di tiap tim agar permainan tetap seimbang.

Pemanasan ringan sebelum bermain untuk menghindari cedera.

Sediakan air minum dan pastikan area bermain aman dari benda tajam atau licin.

Dorong kerja sama tim, komunikasi, dan strategi untuk menang, bukan sekadar kecepatan.

Tambahkan elemen lucu: lari zig-zag, jongkok, lompat-lompat saat menyelamatkan teman.

Beri variasi tambahan: misalnya ronde malam dengan senter atau bermain di halaman berbentuk labirin kecil.

Gunakan papan skor sederhana agar setiap tim bisa melihat perkembangan permainan dan menambah semangat.

5. Manfaat dan Nilai Budaya

Fisik: Melatih kelincahan, koordinasi, dan ketahanan tubuh.

Sosial: Mengajarkan kerja sama, sportivitas, dan strategi tim.

Budaya: Membantu melestarikan permainan tradisional yang sudah ada sejak generasi sebelumnya.

Nostalgia: Orang dewasa bisa bernostalgia dan memperkenalkan permainan ini pada generasi muda.

Alternatif hiburan: Mengurangi ketergantungan anak-anak pada gadget dan layar.

 

6. Suasana dan Momen Seru
Yang menarik, Bentengan bukan sekadar permainan fisik. Anak-anak yang terbiasa dengan gadget kini memiliki alternatif aktivitas yang menyehatkan dan mengajarkan nilai kebersamaan. Sementara orang dewasa dapat bernostalgia, mengajarkan sportivitas, dan menyaksikan anak-anak belajar strategi serta koordinasi.

Di tengah tawa dan teriakan, momen-momen lucu pun tak terhindarkan:

Ada yang tergelincir saat berlari,

Ada yang berhasil menyelamatkan teman di detik terakhir,

Ada yang pura-pura terjebak agar bisa membuat teman tertawa.

 

Semua elemen inilah yang membuat Bentengan begitu hidup dan menyenangkan, meski sudah dimainkan selama beberapa generasi.

Dengan cara sederhana ini, Bentengan membuktikan bahwa permainan tradisional tetap relevan dan menyenangkan di zaman modern.

Tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai upaya melestarikan budaya permainan jaman dulu, mengajarkan nilai sosial, kerja sama, dan kebersamaan.

Jadi, mengapa tidak mencoba menghidupkan kembali permainan klasik ini di akhir pekan, saat family gathering, atau di acara komunitas? Serunya dijamin tak lekang oleh waktu.

 

Fokusborneo.com

 

 

Tags: Aktivitas AnakBentenganBudaya lokalFamily GatheringHeadlineHiburanHiburan KeluargaKreativitas dan Kerja SamaMain di HalamanNostalgia Permainanolahraga tradisionalPermainan Tradisional
ShareTweetSendShareSend

Berita Lainnya

Harmoni di Perbatasan, 26 Tahun Nunukan Bergerak dengan Energi Baru
Daerah

Harmoni di Perbatasan, 26 Tahun Nunukan Bergerak dengan Energi Baru

12 Oktober 2025 19:00
Daerah

Pemprov Resmi Luncurkan Program Kaltara Terang di Perbatasan Negeri di Desa Linsayung, Nunukan

12 Oktober 2025 07:50
Daerah

Judo dan Taekwondo Kaltara Siap Tempur di PON Beladiri Kudus

11 Oktober 2025 12:05
Daerah

Bupati Tana Tidung Hadiri Rakornas TPAKD 2025: Dorong Akses Keuangan Merata ke Pelosok Daerah

11 Oktober 2025 09:58
Daerah

Biro Hukum Kaltara Siap Tempuh Jalur Hukum Terkait Pemberitaan Perdin Rp185 Miliar

11 Oktober 2025 06:35
Daerah

Tani Merdeka Indonesia Resmi Hadir di Kaltara, Jufri Budiman Siap Pimpin Gerakan Petani dan Nelayan

10 Oktober 2025 20:31
Next Post

Aviary Enggang: Ikon Baru Konservasi dan Wisata Tarakan

BI Tarakan Gencarkan Sosialisasi “CBP Rupiah” dan QRIS, Sasar Penyandang Disabilitas

BI Tarakan Gencarkan Sosialisasi "CBP Rupiah" dan QRIS, Sasar Penyandang Disabilitas

Pembuatan Paspor di Imigrasi Tarakan Tembus 5 Ribu, Mayoritas ke Malaysia

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Terlaris

  • PSHT Turut Meriahkan Pawai Budaya, Bawa Ratusan Anggota Tampilkan Seni Bela Diri Tradisional

    PSHT Turut Meriahkan Pawai Budaya, Bawa Ratusan Anggota Tampilkan Seni Bela Diri Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Permendagri 23/2024, BUMD Air Minum Wajib Kontribusi Layanan Publik Tidak Hanya Keuntungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PDAM Tarakan Sambut Permendagri Baru, Gaji Direksi Hingga Pegawai Kini Berbasis Pendapatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penurunan Dana Bagi Hasil Jadi Sorotan APPSI, Kaltim Salah Satu Daerah Paling Terdampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Festival Irau ke-11 Dibuka, DPRD Tarakan Apresiasi Upaya Malinau Lestarikan Tradisi dan Seni Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Fokus Borneo

Ikuti Kami

Rubrik

  • Advetorial
  • Daerah
  • Derap Nusantara
  • Ekonomi
  • Energi
  • Fokus
  • Hiburan
  • IKN
  • KPH Tarakan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Otomotif
  • Parlemen
  • Pemkab Bulungan
  • Pemkab Malinau
  • Pemkab Nunukan
  • Pemkab Tana Tidung
  • Pemkot Balikpapan
  • Pemkot Tarakan
  • Pemprov Kaltara
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • TNI Polri
  • Travel
  • Video

Recent News

Pentingnya Standardisasi Satu Bahasa QRIS Dan Prinsip 3S Dalam Implementasi QRIS

Pentingnya Standardisasi Satu Bahasa QRIS Dan Prinsip 3S Dalam Implementasi QRIS

12 Oktober 2025 23:01

Kontingen Kaltara Unjuk Gigi di PON Bela Diri 2025 Kudus

12 Oktober 2025 20:48
  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
    • Kuliner
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP