BALIKPAPAN,Fokusborneo.com – Kesuksesan mempertahankan penghargaan Adipura Kencana tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga edukasi dan partisipasi masyarakat. Wali Kota Rahmad Mas’ud mengajak warga Balikpapan menumbuhkan budaya hidup bersih sejak dini agar kota tetap sehat dan lestari.
Wali Kota Rahmad Mas’ud menegaskan, mempertahankan penghargaan Adipura Kencana jauh lebih menantang daripada meraihnya.
“Meraih Adipura itu susah-susah gampang, tapi mempertahankannya yang paling sulit. Dibutuhkan perubahan perilaku masyarakat dan edukasi berkelanjutan agar seluruh warga memahami pentingnya hidup bersih,” ujarnya, Senin (15/9/2025).
Menurut Rahmad, salah satu langkah nyata pemerintah adalah penataan 61 Tempat Penampungan Sementara (TPS) di berbagai titik kota. TPS tersebut diatur agar lebih rapi, bersih, dan tidak mengganggu estetika kota. Wali Kota menekankan pentingnya peran aktif masyarakat, termasuk pengelolaan sampah di tingkat RT dan kelurahan melalui bank sampah dan program komunitas.
“Titik-titik sampah di jalan protokol tidak boleh ada lagi. Semua warga diharapkan ikut menjaga kebersihan lingkungan dan berperan aktif di setiap kegiatan,” tegasnya.
Selain itu, Pemkot tengah menyiapkan berbagai opsi pengembangan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Manggar. Rahmad menekankan, opsi yang dikaji meliputi penambahan kapasitas, pembebasan lahan, serta penerapan teknologi pengolahan sampah modern yang lebih ramah lingkungan.
“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan pengelolaan sampah di Balikpapan semakin efisien dan berkelanjutan,” kata Wali Kota.
Rahmad menegaskan keberhasilan mempertahankan penghargaan Adipura Kencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Peran serta seluruh lapisan masyarakat, komunitas, sekolah, dan sektor swasta menjadi kunci.
“Adipura Kencana bukan sekadar penghargaan, tetapi cerminan budaya hidup bersih. Kalau kita jaga bersama, kota ini tidak hanya indah dipandang tetapi juga sehat dan nyaman untuk generasi mendatang,” jelasnya.
Wali Kota juga menekankan pentingnya edukasi sejak dini. Program sekolah bersih, lomba kebersihan antar sekolah, serta kampanye pengelolaan sampah di masyarakat menjadi bagian dari upaya menanamkan budaya hidup bersih.
“Kebersihan itu sebagian dari iman. Mari kita rawat kota ini, karena kota yang bersih mencerminkan warganya yang beradab dan berbudaya,” tambah Rahmad.
Lebih jauh, Rahmad menyampaikan mempertahankan Adipura Kencana juga membutuhkan inovasi dan kesadaran kolektif. Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta memanfaatkan sampah menjadi nilai ekonomi melalui bank sampah.
“Kalau seluruh lapisan masyarakat ikut berperan, insya Allah penghargaan ini dapat dipertahankan dan sekaligus menjadi motivasi untuk menjaga kota tetap bersih dan lestari,” pungkasnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, Pemkot Balikpapan optimistis bahwa budaya hidup bersih akan semakin melekat di masyarakat. Wali Kota Rahmad Mas’ud berharap penghargaan Adipura Kencana menjadi simbol bahwa Balikpapan bukan hanya indah secara fisik, tetapi juga menjadi kota yang sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan untuk semua warganya.
“Kalau kita semua disiplin menjaga kebersihan dan merawat lingkungan, bukan hanya penghargaan yang kita pertahankan, tapi juga kualitas hidup dan kesehatan generasi mendatang. Mari bersama-sama wujudkan Balikpapan yang bersih, sehat, dan lestari,” tegas Rahmad. (*)
