JAKARTA, Fokusborneo.com – Sebanyak 725 sambungan rumah (SR) jaringan gas bumi akan dibangun di Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung. Program ini resmi bergulir usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Tana Tidung dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM di Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, S.P., hadir langsung bersama jajaran pemerintah daerah, antara lain Asisten II, Kepala Bappeda Litbang, Kabag Tata Pemerintahan, Camat Tana Lia, serta Kabid Pembangunan Sektoral Bappeda Litbang. Penandatanganan MoU berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta, bersama sejumlah kepala daerah lainnya yang juga memperoleh alokasi jaringan gas rumah tangga.
Program jaringan gas bumi (jargas) merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Kehadirannya di Tana Tidung tidak hanya sekadar penyediaan energi alternatif, tetapi juga diharapkan mampu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dalam jangka panjang.
Adapun total 725 sambungan rumah akan tersebar di lima desa di Kecamatan Tana Lia. Rinciannya, Desa Tana Merah sebanyak 181 SR, Desa Tana Merah Barat 204 SR, Desa Sambungan 107 SR, Desa Sambungan Selatan 135 SR, dan Desa Tengku Dacing 98 SR. Jumlah tersebut ditetapkan berdasarkan hasil kajian Ditjen Migas terkait kebutuhan dan kesiapan wilayah dalam mendukung program energi nasional.
Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, menegaskan program jargas ini adalah langkah penting dalam upaya menghadirkan energi murah, bersih, dan aman bagi masyarakat perdesaan.
“Ini langkah penting dalam menghadirkan energi yang lebih murah, bersih, dan aman bagi masyarakat Tana Tidung. Kami berkomitmen mendukung penuh agar program jargas ini segera terealisasi dan benar-benar dinikmati oleh masyarakat, khususnya di Kecamatan Tana Lia,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa keberadaan jaringan gas bumi akan membantu masyarakat mengurangi ketergantungan terhadap LPG tabung, yang selama ini masih menjadi beban rumah tangga, terutama dari sisi harga dan ketersediaan pasokan. Gas bumi dinilai lebih efisien, ramah lingkungan, sekaligus mampu menekan potensi kelangkaan energi di masa depan.
Selain manfaat langsung bagi rumah tangga, Ibrahim Ali juga berharap kehadiran jargas akan mendorong tumbuhnya aktivitas ekonomi produktif masyarakat.
“Jika kebutuhan energi rumah tangga bisa terpenuhi dengan baik, maka masyarakat bisa lebih fokus mengembangkan usaha kecil maupun kegiatan lain yang menunjang perekonomian. Ini juga akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Tana Tidung,” imbuhnya.
Sebagai salah satu penerima alokasi jargas rumah tangga dari pemerintah pusat, Tana Tidung ini sekaligus menjadi wilayah strategis yang menjadi bagian dari pengembangan infrastruktur energi nasional.
“Kami pastikan seluruh perangkat daerah terkait akan bekerja sama, agar pelaksanaan pembangunan berjalan lancar, tepat sasaran, dan memberi manfaat maksimal bagi warga,” tegasnya. (*)
Discussion about this post