BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Kualitas pengerjaan proyek trotoar di Jalan Ahmad Yani menuai kritik Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo. Ia menemukan sejumlah pekerjaan tidak sesuai gambar kerja, termasuk pemasangan kanstin yang harus dibongkar ulang.
Dalam kunjungan lapangan yang dilakukan bersama jajaran terkait, Bagus mendapati beberapa pekerjaan yang dinilai seharusnya sederhana justru tidak dikerjakan dengan benar. Salah satunya adalah pemasangan kanstin yang tidak sesuai dengan gambar kerja (soft drawing).
“Kanstinnya tenggelam, padahal mestinya nongol 25 cm, ini cuma 10 cm. Ini harus dibongkar lagi,” tegasnya, saat meninjau lokasi, Senin (22/9/2025).
Ia menambahkan, masalah tersebut seharusnya bisa dihindari jika koordinasi antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), konsultan pengawas, dan kontraktor berjalan lebih baik.
Menurutnya, lemahnya pengawasan di lapangan menyebabkan hasil pekerjaan tidak sesuai spesifikasi teknis yang telah ditetapkan sejak awal.
Selain persoalan teknis, Bagus juga menyoroti kualitas bahu jalan yang menurutnya tidak memenuhi standar. Ia mengingatkan agar kontraktor tidak hanya mengejar penyelesaian cepat, tetapi juga tetap memperhatikan mutu.
“Jangan sampai apa yang sudah kita ikhtiarkan untuk membuat trotoar ini baik, hasilnya justru tidak sesuai dengan harapan dan desain,” ujarnya.
Wakil wali kota menegaskan, pembangunan trotoar ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga menjadi bagian dari upaya mempercantik wajah kota. Ia tegaskan, kualitas pengerjaan harus benar-benar dijaga agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
Di sisi lain, Bagus menekankan pentingnya percepatan penyelesaian proyek. Ia mengingatkan penyerapan anggaran pembangunan kini menjadi sorotan pemerintah pusat. Kementerian Keuangan disebut aktif memantau realisasi anggaran daerah hampir setiap hari.
“Kita dipantau hampir tiap hari oleh Kementerian Keuangan berapa besar penyerapan dana yang ada. Mudah-mudahan dalam sisa waktu ini kita bisa menyelesaikan anggaran yang ada di APBD 2025,” katanya.
Bagus pun mendesak kontraktor menambah jumlah tenaga kerja di lapangan. Berdasarkan pantauannya, saat ini hanya terdapat 27 pekerja yang menggarap proyek tersebut. Jumlah itu dinilai terlalu sedikit untuk bisa mengejar target penyelesaian dalam waktu tiga bulan ke depan.
“Kalau tidak dilakukan itu, saya yakin proyek ini tidak akan selesai,” ucapnya.
Meski memberikan kritik keras, Bagus menegaskan kedatangannya bersama tim tidak dimaksudkan untuk memberikan sanksi. Ia lebih menekankan aspek pembinaan dan pendampingan agar kontraktor melaksanakan pekerjaan sesuai aturan.
“Saya tidak mau memutus, saya tidak mau nanti akhirnya malah kita jadi ribet dan ini jadi masalah. Kita ingin mengingatkan ada spesifikasi, ada aturan-aturan yang harus dijalankan oleh mereka,” tuturnya.
Tak hanya soal teknis dan percepatan, Bagus juga menitipkan perhatian khusus pada aspek estetika. Ia berharap trotoar di Jalan Ahmad Yani tidak hanya kuat secara konstruksi, tetapi juga menarik dari sisi visual.
Ia mencontohkan desain permukaan trotoar yang direncanakan akan dicetak dengan pola tertentu agar terlihat lebih indah.
“Kita mau membuat kota ini lebih baik. Trotoarnya juga harus benar, kokoh, tapi sekaligus indah sehingga membuat masyarakat nyaman saat menggunakannya,” pungkasnya.(*)
Tag
Balikpapan, pembangunan, trotoar, infrastruktur, Bagus Susetyo, proyek pemerintah, APBD 2025, Kementerian Keuanga
Discussion about this post