BALIKPAPAN, Fokusborneo.com — Aksi donor darah serentak yang digelar Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA) se-Indonesia mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Kota Balikpapan. Kegiatan tersebut bukan sekadar agenda kesehatan, tetapi juga menjadi momentum kebersamaan yang memperlihatkan semangat solidaritas masyarakat dalam menolong sesama.
Wakil Wali Kota Balikpapan, H. Bagus Susetyo, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata sinergi antara pemerintah daerah, lembaga kesehatan, dan masyarakat dalam mendukung kebutuhan kemanusiaan di berbagai daerah.
Menurutnya, partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan donor darah merupakan cerminan kepedulian sosial yang tumbuh kuat di tengah kehidupan perkotaan.
“Donor darah adalah wujud sederhana dari rasa kemanusiaan yang besar. Dari satu tindakan kecil, nyawa bisa terselamatkan. Ini bukan tentang angka atau jumlah kantong darah, melainkan tentang seberapa tulus kita hadir untuk membantu,” ujarnya, Senin (3/11/2025).
Untuk wilayah Balikpapan, kegiatan donor darah dipusatkan di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo dengan target pengumpulan sekitar 150 kantong darah. Antusiasme masyarakat dinilai sangat tinggi, dengan ratusan peserta dari berbagai kalangan datang silih berganti untuk turut menyumbangkan darahnya.
Bagus menambahkan, hasil kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat ketersediaan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Balikpapan, terutama menghadapi kebutuhan medis yang terus meningkat.
“Partisipasi masyarakat kali ini luar biasa. Jumlah pendonor menunjukkan meningkatnya kesadaran bahwa darah yang disumbangkan adalah bagian dari kepedulian terhadap kehidupan orang lain,” katanya.
Kegiatan donor darah serentak ini juga melibatkan berbagai organisasi profesi dan komunitas kesehatan di Balikpapan, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta sejumlah asosiasi tenaga medis. Kehadiran lintas lembaga tersebut menjadi bukti kuat bahwa semangat gotong royong masih berakar kuat, bahkan dalam dunia medis yang penuh dinamika.
“Kolaborasi ini menunjukkan nilai-nilai sosial tidak pernah pudar. Setiap pihak punya peran dalam menumbuhkan budaya tolong-menolong, terutama di bidang kesehatan,” ungkapnya.
Selain menyalurkan darah, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi tentang pentingnya donor darah secara berkala. Masyarakat diajak memahami bahwa donor darah bukan hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga bagi kesehatan pendonor itu sendiri.
Bagus berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan, tidak hanya pada momen tertentu, tetapi menjadi gerakan sosial yang melekat di tengah masyarakat.
Pemerintah Kota Balikpapan siap mendukung dan memfasilitasi kegiatan kemanusiaan yang memiliki dampak luas seperti ini.
“Dengan memberikan setetes darah berarti memberi kesempatan hidup. Nilai kemanusiaan inilah yang patut dijaga dan diwariskan. Semoga gerakan seperti ini terus tumbuh dan menjadi inspirasi bagi daerah lain,” pungkasnya. (*)















Discussion about this post