BALIKPAPAN, Fokusborneo.com — Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Balikpapan mengerahkan tim SAR gabungan menuju Perairan Ujoh Halang, Kabupaten Kutai Barat, untuk melakukan operasi pencarian korban kapal ferry yang dilaporkan tenggelam pada Senin (10/11) malam.
Operasi ini digerakkan setelah laporan resmi diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Barat. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan menyebutkan bahwa seluruh potensi SAR di wilayah Kalimantan Timur dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian.
“Kami bergerak segera setelah laporan diterima. Semua sumber daya dan personel sudah kami optimalkan. Kami juga mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan pengguna perairan sekitar Ujoh Halang, agar tetap waspada dan melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” ujarnya.
Tim gabungan terdiri atas personel Basarnas KPP Balikpapan, TNI AD Kutai Barat, BPBD Kutai Barat, serta unsur dari PT BDL Kutai Barat. Sinergi lintas instansi tersebut menjadi kunci penting dalam menentukan kecepatan dan efektivitas pencarian di area yang memiliki arus sungai cukup kuat.
“Koordinasi yang solid di lapangan sangat dibutuhkan di jam-jam pertama operasi. Kami apresiasi kerja sama semua pihak yang bergerak cepat sejak laporan diterima,” tambahnya.
Menurut laporan awal, kapal ferry yang tenggelam diduga mengalami kelebihan muatan. Lokasi kejadian diperkirakan berada di koordinat 0° 2’51.42″ N dan 115°34’9.62″ E. Tim SRU (Search and Rescue Unit) diberangkatkan dari Kantor SAR Balikpapan pada Selasa (11/11) pukul 00.35 WITA dan diperkirakan tiba di lokasi pada pukul 12.35 WITA.
Hingga saat ini, sebanyak delapan orang masih dalam pencarian, masing-masing:
-
Ira (Perempuan, asal Timur)
-
Ilham (Laki-laki, Bandung)
-
Pendi (Laki-laki, Lumajang)
-
Anci (Laki-laki, Banjar)
-
Sello (Laki-laki, Timur)
-
Yanto (Laki-laki, Timur)
-
Dedy (Laki-laki, Bandung)
-
Bogel (Laki-laki, Malang)
Basarnas menegaskan, operasi akan dilakukan hingga seluruh korban ditemukan. Faktor cuaca dan arus air menjadi tantangan utama di lapangan, namun semangat kemanusiaan tetap menjadi prioritas.
“Kami terus berupaya maksimal. Setiap menit sangat berharga dalam operasi penyelamatan. Semoga semua korban segera ditemukan,” tutup Kepala Kantor SAR Balikpapan.(**)













Discussion about this post