BALIKPAPAN, Fokusborneo.com — Pemerintah Kota Balikpapan menyambut antusias penyelenggaraan Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar yang digelar BNI dan PNM Cabang Balikpapan di Gedung Parkir Klandasan pada Jumat (21/11/2025).
Kegiatan ini diikuti lebih dari 500 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sebagian besar ibu-ibu pengusaha mikro, yang memamerkan produk lokal unggulan Balikpapan.
Acara ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara lembaga keuangan, pemerintah daerah, dan pelaku UMKM dalam mendorong ekonomi kerakyatan serta peningkatan kualitas produk lokal.
Dengan posisi strategis Balikpapan sebagai “beranda” Ibu Kota Nusantara (IKN), PKU Akbar diharapkan menjadi momentum bagi pelaku UMKM lokal untuk tampil sebagai tuan rumah di daerah sendiri, sambil meningkatkan daya saing hingga ke tingkat nasional maupun internasional.
Adamin, Staf Ahli Pemerintah Kota Balikpapan yang hadir mewakili Pemkot, menegaskan kegiatan ini menandakan perhatian serius dari berbagai pihak terhadap perkembangan UMKM di daerah.
“Kegiatan ini luar biasa, dihadiri 500 mak-mak pelaku usaha mikro. Ini bentuk dukungan nyata dari stakeholder kita. Apalagi Balikpapan berada di beranda IKN, jadi produk lokal harus bisa jadi tuan rumah di rumah sendiri,” ujarnya.
Ia menambahkan, keberadaan kegiatan ini juga menjadi ajang evaluasi dan inspirasi bagi para pelaku usaha. Dari kualitas kemasan, cita rasa produk, hingga kreativitas inovasi yang ditampilkan, UMKM Balikpapan menunjukkan kesiapan untuk naik kelas.
“Kita lihat produk yang ditampilkan, kemasannya bagus, rasanya enak. Harapan kita UMKM bisa naik kelas, dari lokal ke nasional, bahkan internasional,” tambah Adamin.
Selain itu, Adamin menekankan peran strategis UMKM dalam perekonomian nasional. Menurutnya, UMKM memegang andil besar, yaitu menggerakkan sekitar 60 persen perputaran uang di Indonesia.
Oleh karena itu, upaya peningkatan kapasitas UMKM harus dilakukan secara menyeluruh, meliputi permodalan, keterampilan manajemen usaha, dan penguatan jaringan bisnis.
“UMKM itu penggerak ekonomi. Kita harus dorong tidak hanya dari sisi permodalan tapi juga peningkatan skill,” katanya.
Sementara itu, perwakilan PNM Cabang Balikpapan menjelaskan bahwa PKU Akbar merupakan bagian dari tiga modal utama yang diberikan kepada nasabah, yakni modal finansial, modal intelektual, dan modal sosial.
Modal finansial diberikan melalui pembiayaan usaha, sedangkan modal intelektual diberikan melalui pelatihan PKU Akbar seperti yang digelar hari ini.
Modal sosial, lanjutnya, akan diberikan melalui penguatan jaringan antarpengusaha sehingga para pelaku UMKM bisa saling bertukar pengalaman, membangun kolaborasi, dan membuka peluang pasar baru.
“Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas nasabah. Modal finansial sudah kami berikan, hari ini kami beri modal intelektual lewat PKU Akbar, dan berikutnya modal sosial melalui penguatan jaringan antarpengusaha,” jelasnya.
Menurut pihak PNM, pelatihan PKU tidak hanya membahas soal teknik pemasaran atau produksi, tetapi juga menekankan pengelolaan keuangan, pencatatan usaha, branding, serta strategi digital marketing agar produk UMKM lebih dikenal luas.
Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan dorongan nyata agar setiap pelaku usaha memiliki kemampuan mengelola bisnis secara profesional.
“Kami harap nasabah semakin maju, berkembang, dan mampu mengelola usaha lebih baik ke depan. Ini juga menjadi peluang untuk membangun ekosistem UMKM yang kuat di Balikpapan,” pungkasnya.
Kegiatan PKU Akbar ini berlangsung lancar dan penuh semangat, menjadi ajang silaturahmi sekaligus inspirasi bagi seluruh peserta.
Pemerintah daerah menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan untuk UMKM, tidak hanya melalui pembiayaan, tetapi juga pendidikan, inovasi, dan penguatan jaringan bisnis agar produk lokal Balikpapan bisa benar-benar naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas. (oc)














Discussion about this post