TARAKAN – Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (KPwBI Prov. Kaltara) menyelenggarakan rangkaian webinar melalui kanal Facebook Live Group dan Zoom yang bertemakan “UMKM Berbenah Di saat Wabahâ€.
Pelatihan daring tersebut, dilaksanakan selama 2 bulan yang telah dimulai sejak 27 April 2020 dan diikuti oleh sebanyak 117 UMKM yang tersebar dari berbagai wilayah di Provinsi Kaltara. Berdasarkan data dari Disperindagkop dan UMKM Provinsi Kaltara, jumlah UMKM yang ada di Kaltara pada tahun 2020 sebanyak 21.013 UMKM.
Di tengah merebaknya wabah Covid-19, berbagai sektor terutama dibidang ekonomi mulai merasakan dampak imbas kebijakan pembatasan wilayah, tidak terkecuali UMKM. UMKM bahkan dinilai, menjadi salah satu pihak paling terdampak karena kebanyakan dari pelaku UMKM tersebut hanya memiliki modal yang terbatas.
Dengan minimnya angka pemasukan akibat dampak dari kebijakan pembatasan wilayah, pelaku UMKM dituntut untuk bersikap adaptif dan segera menyesuaikan diri demi tetap bertahan ditengah hingga paska wabah.
“Melalui rangkaian kegiatan webinar ini, KPwBI Prov. Kaltara berharap agar UMKM yang ada di Provinsi Kaltara dapat bertahan ditengah wabah Covid-19 dan mencari peluang dengan melakukan shifting usaha yang memiliki prospek bisnis yang lebih menguntungkan di tengah kondisi seperti saat ini,†kata Kepala KPwBI Prov. Kaltara. Yufrizal, Senin (8/6/20).
UMKM yang mengikuti kegiatan ini, terdiri dari berbagai latar belakang jenis usaha, termasuk diantaranya, Food and Beverage, Fashion, Craft dan sektor perikanan serta pertanian. Dalam penyelenggaraan rangkaian webinar kali ini, KPwBI Prov. Kaltara menggandeng PT. Baik Business Transformation yang menghadirkan business coach professional yang telah berpengalaman sebagai mentor dalam setiap sesi webinar.
“UMKM yang mengikuti rangkaian kegiatan webinar ini akan diberikan pemahaman mengenai manajemen usaha, yang meliputi, analisa laporan keuangan, analisis pasar, dan pemanfaatan kebutuhan bahan baku serta tenaga kerja. Para peserta juga mendapatkan sesi tanya jawab yang dapat digunakan untuk mendapat saran bisnis yang spesifik terhadap permasalahan yang sedang dihadapi,†ujar Yufrizal.
Diharapkan melalui sesi tersebut, peserta mendapatkan saran yang sesuai dan dapat segera mengaplikasikannya untuk mengembangkan bisnis mereka masing-masing.(**/mt).















Discussion about this post