TARAKAN – Unit Pelayanan Teknis (UPT) Lembaga Latihan Kerja (LLK) Kota Tarakan menyayangkan masih minimnya kepedulian dan peran perusahan di Kota paguntaka ikut mendukung peningkatan keterampilan dan kompetensi calon pekerja. Sebab masih ada perusahan diminta untuk pengajar industri bagi calon pekerja di UPT LLK Kota Tarakan yang tidak mengirimkan tenaga ahlinya.
Kepala UPT LLK Kota Tarakan Andi Arfan mengatakan di Kota Tarakan masih ada perusahaan menganggap pelatihan yang dilaksanakan di LLK sebagai pelatihan biasa. Padahal pelatihan yang diberikan LLK Kota Tarakan binaan dari Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda, tujuan akhirnya untuk mengurangi pengangguran.

“Kami kan masih kurang pengajar industri, makanya kami meminta dukungan perusahaan untuk mengajar industri itu saja masih ada yang tidak menyanggupi. Artinya masih menganggap bahwa BLK Samarinda pelatihan yang kami laksanakan itu cuma hanya pelatihan seperti biasa saja. Padahal perlu diketahui pelatihan yang kami laksanakan ini memiliki tujuan akhirnya mengurangi pengangguran yang ada di Kota Tarakan,†kata Arfan ditemui di Kantornya, Jumat (16/4/21)



Dikatakan Arfan, dukungan perusahan ini sangat penting. Sebab tidak hanya untuk berbagi ilmu dengan calon pekerja saat mengajar selama pelatihan di LLK, tetapi juga menyerap tenaga kerja lokal yang sudah memiliki keterampilan dan kompetensi.
“Dalam pelatihan kami itu ada materi selama 3 hari yang diisi pengajar indsutri dari perusahan, makanya kami menyurati ke perusahaan tapi ada perusahaan yang tidak mau. Itu hanya untuk permintaan mengajar industri, bagaimana nanti peranan mereka pada saat mereka keluar dari pelatihan ini perusahaan kan harus ada perannya juga artinya merekrut mereka minimal satu lah,†tegas Arfan.

Arfan berharap kedepan perusahan bisa lebih peduli dan ikut berperan dalam peningkatan keterampilan dan kompetensi bagi calon pekerja dengan mengirimkan tenaga ahlinya untuk mengajar di LLK. Supaya calon tenaga kerja yang selesai mengikuti pelatihan, memiliki kemampuan sesuai yang dibutuhkan perusahaan dan memudahkannya untuk mencari pekerjaan.
“Perusahaan ini kan ada di Kota Tarakan ya lebih peduli lah sama tenaga lokal. Itu masih berbicara mengajar, bagaimana nanti kami meminta CSR nya mereka artinya membantu peralatan kami yang masih kurang yang agak ketertinggalan seperti ini untuk mendukung peningkatan kemampuan calon pekerja,†beber Arfan.
Saat ini dijelaskan Arfan, sudah ada 10 pelatihan yang selesai dilaksanakan dengan peserta jumlahnya mencapai ratusan orang. Peserta yang dinyatakan lulus mengikuti pelatihan, selanjutnya mengikuti uji kompetensi sehingga keluar sudah memiliki sertifikat yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Jadi mereka itu keluar dari LLK benar-benar memiliki kemampuan dan kompetensi serta siap bersaing diluar. Mereka juga dibekali sertifikasi dari BNSP yang diakui diseluruh Indonesia,†tutup Arfan.(Wic)