TARAKAN – Menjawab tantangan kebutuhan benih khususnya benur Udang Windu dan sebagai bentuk komitmen untuk memajukan sektor perikanan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), PT Ardy Borneo Indofishery jalin kerjasama dengan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Kerjasama ditandai dengan penandatangan perjanjian kerjasama antara kedua belah pihak pada Senin (14/6/2021) tentang distribusi dan pemasaran benih (Benur) Udang Windu di Kaltara.
Direktur PT Ardy Borneo Indofishery, Robin Aritonang menjelaskan, benur yang diproduksi Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara memiliki kualitas terbaik dan sudah bebas dari 9 jenis virus yang biasanya melekat di benur.
“Berdasarkan hasil penelitian Balai Besar Perikanan Jepara, jumlah produksi di Tambak 60 persen dipengaruhi oleh kualitas benur, maka benur ini harus kuat dan bebas virus, sehingga ketika dimasukan ke dalam Tambak angka hidup benur jauh lebih besar,” jelas Robin, Kamis (18/6/2021).

Diketahui, berdasarkan data Balai Besar Jepara, kebutuhan benur di Kaltara dalam setahun mencapai 2,5 Milliar ekor, dan tantanganya Hacthery di Kaltara baru mampu mencukupi 1 Milliar ekor sementara sisanya diambil dari luar Kaltara salah satunya Surabaya.
“Makanya kita coba menjawab tantangan itu, kita coba distribusikan benur dari Balai Perikanan KKP yang memiliki standart dan bersertifikasi,” ujarnya.
Robin menerangkan, saat ini perusahaan sedang menyiapkan lokasi pendederan sesuai dengan standart Balai di Jembatan Bongkok, Kelurahan Karang Anyar Pantai, Tarakan.
“Pendederan atau tempat perawatan benur sesuai dengan standart dari Balai Perikanan Jepara, lahan sudah siap tinggal kita siapkan bangunan fisik, target satu bulan sudah rampung karena pendederan tidak terlalu rumit,” jelas Robin.
“Untuk menjaga kualitas benur dari Balai, benur yang dikirim ukuran 7 pl sampai 8 pl akan di karantina terlebih dahulu di lokasi pendederan selama 3 hari sampai 1 minggu maksimal, baru boleh didistribusikan ke pembudidaya atau petambak,” katanya.
Robin mengungkapkan, tempat pendederan yang disiapkan ini mampu menampung 5 juta sampai 10 juta ekor benur Udang Windu. Terkait dengan harga, Ia mengatakan tetap mengikuti standart namun banur yang dipasarkan memiliki kualitas dan tersertifikasi bebas 9 penyakit.
“Harapan kami dengan menghadirkan benur yang berkualitas dan tersertifikasi bebas penyakit disini dan bekerjasama dengan Balai Besar Jepara dapat meningkatkan produksi perikanan tambak di Kaltara,” imbuhnya.
Lebih lanjut, tidak hanya distribusi dan pemasaran, PT Ardy Borneo Fishery saat ini telah menyiapkan lahan seluas 1,5 Hektar di Pantai Amal untuk pembangunan Hatchery atau pembenihan Udang Windu dengan standart sama yang dimiliki Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, Kementerian Kelautan Perikanan. (wic/iik)














Discussion about this post