Menu

Mode Gelap

Ekonomi

Punya Potensi Besar, DPRD Dorong Pengembangan Produk Sawit di Kaltara


					Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kaltara Ahmad Usman. Foto : Fokusborneo.com Perbesar

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kaltara Ahmad Usman. Foto : Fokusborneo.com

TARAKAN – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang memiliki potensi besar diperkebunan kelapa sawit, didorong bisa membangun pabrik untuk produk olahan. Upaya ini agar produk kepala sakit yang dikirim keluar tidak CPO, tetapi juga produk turunannya.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kaltara Ahmad Usman saat menghadiri rapat penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit Provinsi Kaltara di Hotel Padmaloka, Rabu (9/3/22).

width"300"

“Perusahaan sawit ini kan di Kaltara juga termasuk besar potensinya dan juga  dekat dengan Kaltim. Pulau-pulau Kalimantan ini kan saat ini bersaing dengan Sumatera, kita melihat potensi yang ada di Kaltara ini cukup besar,” kata Ahmad Usman saat diwawancarai Fokusborneo.com.

Dikatakan Ahmad Usman, hasil dari kelapa sawit bukan hanya CPO, tetapi ada turunannya yang jumlahnya mencapai ratusan. Ini terus didorong DPRD khususnya Komisi II supaya ada pabrik pengolahan kelapa sawit di Kaltara, sehingga barang yang diekspor tidak hanya bahan baku tetapi produk lainnya dari turunannya.

“Prospek industri refinery minyak sawit Kaltara sebagai penyangga Ibu Kota dan penghasil sawit yang cukup besar, dengan kondisi keuangan daerah yang belum stabil kolaborasi penyertaan modal swasta melalui konsep BUMD, Perseroda Agrobisnis ( Pertanian dan perikanan ) cukup menarik untuk dikaji menuju pembangunan yang partisipatif, relevan dengan RKPD Kaltara Tahun 2023 “Pengembangan industri dan peningkatan nilai tambah produk industri berbasis sumber daya lokal,” tambah politisi PKB.

Produk turunan kelapa sawit, dijelaskan Ahmad Usman salah satunya seperti minyak goreng, cokelat dan selai cokelat, lipstik, margarin dan selai mentega, sabun, kue Kering, mi instan, sampo hingga biodiesel. Apabila produk tersebut diproduksi di Kaltara, akan memiliki nilai tambah.

“Sangat relevan saya kira ini momentum Kaltara untuk benar-benar fokus mendorong hadirnya refinery atau perusahaan olahan. Baik dia konsep murni investor atau kelembagaan Perseroda (Perseroan Daerah),” jelas Aman sapaan akrap Ahmad Usman.

Komisi II dikatakan Aman mengharapkan ada investor yang masuk dalam perusahaan olahan minyak. Supaya turunan produk kelapa sawit bisa diolah di Kaltara.

“Entah nanti terserah apakah dia perusahaan investor murni atau kita tawarkan kelembagaan Perseroda. Kalau Perseroda nanti kolaborasi penyertaan modalnya pemerintah 51 persen, swasta 49 persen itu tergantung nanti seperti apa peluangnya lagi,” tutup mantan Anggota DPRD Kota Tarakan.(Mt/Ad)

Artikel ini telah dibaca 126 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Tinjau Lapangan, Komisi XIII DPR RI Apresiasi Kemajuan Pembangunan Infrastruktur IKN

27 Juli 2025 - 18:06

CIMB Niaga Kembali Raih Penghargaan Top 50 Perusahaan Terbuka ASEAN Terbaik

26 Juli 2025 - 22:12

Herman Hamid Soroti Kenaikan Harga Beras dan Kebutuhan SMA Saat Reses di Tarakan Tengah

26 Juli 2025 - 21:37

Dukung Asta Cita, Dewan Komisaris Pertamina Tinjau Program TJSL Kilang Pertamina Unit Balikpapan

26 Juli 2025 - 17:29

Poltekba Tawarkan Solusi Murah Produksi Pakan Ikan Lewat Energi Terbarukan

26 Juli 2025 - 13:05

ASN Kemenkes RSUP IKN Dalami Ekosistem IKN pada Hari Kedua Induction Program

25 Juli 2025 - 22:49

Trending di Daerah