Menu

Mode Gelap

Ekonomi

Kunjungi SPBE, DPRD Tarakan Cari Penyebab Kelangkaan dan Mahalnya Harga LPG 3 Kg


					Komisi 2 DPRD Tarakan kunjungi SPBE mencari penyebab kelangkaan LPG 3 Kg. Foto : Ist Perbesar

Komisi 2 DPRD Tarakan kunjungi SPBE mencari penyebab kelangkaan LPG 3 Kg. Foto : Ist

TARAKAN – Komisi 2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan melakukan kunjungan lapangan (Kunlap) ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Kelurahan Juata Laut, Selasa (7/3/23).

Kunjungan ini, untuk menindaklanjuti keluhan warga dan mencari penyebab  kelangkaan serta mahalnya harga LPG 3 Kg melebihi Harga Eceran Tertinggi (Het) yang ditetapkan pemerintah. Bahkan di Pantai Amal harga LPG 3 Kg tembus Rp 80 ribu.

Selain kelangkaan dan harga, kunjungan ini untuk mengecek isi tabung LPG 3 Kg yang juga ikut dikeluhkan.

Baca juga : RDP Soal Lahan Bandara Juwata, DPRD Pertanyakan Kawasan yang Jadi Pemukiman Penduduk

Wakil ketua komisi 2 Saipullah mengatakan, dari hasil kunjungan, DPRD tidak menemukan sesuai dengan keluhan yang disampaikan warga. Pengisian LPG 3 Kg di SPBE, juga berjalan normal baik berat isi maupun harganya sesuai dengan ketentuan pemerintah.

“Setelah diisi, kami lakukan penimbangan dan beratnya sama. Kami juga melakukan tera ulang terhadap timbangan, tidak ada masalah bahkan dari pihak pengisian memberikan toleransi kelebihan nol koma sekian,” katanya.

SPBE di Juata Laut, juga melayani pengisian LPG 3 kg untuk 3 pulau yakni Tarakan, Sebatik dan Nunukan. Begitu juga jumlah kuota tabung yang diisi, sesuai ketetapan Pertamina sehingga tidak ada alasan kelangkaan.

Komisi 2 DPRD Tarakan kunjungi SPBE mencari penyebab kelangkaan LPG 3 Kg. Foto : Ist

“Yang kami heran, di lapangan harga melambung tinggi dan juga ada kekurangan stok. Akan tetapi dari pengisian mereka melayani sesuai stok dari Pertamina yang sudah terdata selama ini,” ungkap politisi PKB.

Dengan adanya stasiun pengisian elpiji di Kota Tarakan, seharusnya tidak ada lagi kelangkaan di masyarakat karena pendistribusian gas LPG 3 kg tidak lagi menggunakan kapal seperti sebelumnya. Terlebih lagi, sebagian besar wilayah di Kota Tarakan telah menggunakan jaringan gas (Jargas) rumah tangga.

Saipullah menilai adanya kelangkaan dan kenaikan harga di lapangan, ulah dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Sebab setelah dilakukan pengecekan di SPBE, keluhan yang disampaikan tidak terbukti.

Baca juga : Pekerjakan TKA, Komisi 4 DPRD Kaltara Minta Perusahaan Jujur Melapor

“Selain memeriksa tera, kami juga memeriksa adanya indikasi kebocoran dan tidak ada masalah yang ditemukan. Sehingga kami menilai kelangkaan dan kenaikan harga ini terjadi di tingkat bawah,” tegasnya.

Dalam waktu dekat, Komisi 2 DPRD Kota Tarakan akan memanggil pihak-pihak terkait seperti Pertamina, agen dan pangkalan untuk melakukan pertemuan dan pembahasan LPG 3 Kg.

“Ini untuk meminimalisir adanya permainan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab soal LPG 3 Kg,” tutupnya.(Mt)

Artikel ini telah dibaca 250 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Usung Program KAPABEL, Kilang Pertamina Unit Balikpapan Raih ISRA Award 2025 di Bidang Pendidikan

12 Juli 2025 - 07:55

Dua Deputi Baru OIKN Resmi Dilantik, Akselerasi Transformasi Digital dan Investasi IKN

11 Juli 2025 - 18:45

Hasan Basri Desak Mabes Polri Usut Tuntas Keterlibatan Aparat dalam Jaringan Narkoba

11 Juli 2025 - 17:48

Kemenko Bidang Pangan Pastikan Kesiapan Launching Koperasi Merah Putih di Tarakan 

11 Juli 2025 - 17:46

DPRD Sukses Mediasi Kasus Pemukulan di RT 17 Karang Anyar Pantai, Laporan Polisi Dicabut

11 Juli 2025 - 13:59

Konflik Jalan di RT 17 Karang Anyar Pantai Berakhir, DPRD Tarakan Dorong Pemkot Ambil Alih

11 Juli 2025 - 12:01

Trending di Parlemen