TARAKAN, Fokusborneo.com – Gelaran puncak Karya Kreatif Benuanta (KKB) 2025 menjadi panggung penegasan atas ketangguhan dan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara yang tetap solid, ditopang oleh peran strategis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta percepatan digitalisasi.
Acara puncak yang diselenggarakan di Tarakan Art dan Convention Center (TACC), Minggu (2/11/25), dihadiri Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, Walikota Tarakan dr. Khairul, Forkopimda, serta pimpinan Bank Nasional dan asosiasi pelaku UMKM.
Dalam sambutannya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta, menyoroti pencapaian ekonomi Kaltara di tengah perlambatan ekonomi global dan nasional.
”Di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi nasional, ekonomi Kalimantan Utara tetap tangguh,” ujar Filianingsih Hendarta.
Kaltara mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,54% (yoy) pada Triwulan II 2025, meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 4,06% (yoy).
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh sektor konsumsi perdagangan dan industri pengolahan serta konsumsi rumah tangga yang tetap kuat di atas 5%.
Tak hanya pertumbuhan, stabilitas harga juga terjaga. Inflasi Kaltara terkendali dalam sasaran nasional 2,5% pm 1% dengan mencatat angka 2,32% (yoy) pada September 2025.
“Dengan stabilitas harga dan pertumbuhan yang terjaga, Kaltara menunjukkan pondasi ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,” tegasnya.
KKB 2025 yang mengusung tema “UMKM Maju, Budaya Lestari, Ekonomi Tangguh” merefleksikan semangat kolaborasi untuk mendorong kemajuan UMKM dan ketangguhan ekonomi.
Penyelenggaraan KKB tahun ini melibatkan lebih dari 33 Kementerian/Lembaga serta 156 pelaku UMKM dan penggiat ekonomi kreatif.
Bank Indonesia (BI) berkomitmen penuh mendukung UMKM melalui berbagai inisiatif diantaranya pelaksanaan business matching UMKM dengan buyer domestik dan internasional, serta outbonding digital untuk pemasaran produk lokal.
Selain itu, program pembinaan Wastra melalui fashion design class hingga berdaya saing nasional, serta penguatan komoditas unggulan seperti kopi Malinau, batik Kaltara, dan olahan hasil laut dalam program Zona Khas yaitu kuliner halal, aman, dan sehat.
Sementara itu, akselerasi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), khusus Kaltara, QRIS telah digunakan 103.000 pedagang dan 127.000 pengguna.
Pencapaian transaksi QRIS Kaltara hingga Juli 2025 telah mencapai 12,5 juta transaksi, melebihi target 2025 sebesar 218,05%. Hal ini didorong oleh inisiatif seperti integrasi QRIS dalam kegiatan KKB dan Digi Sport yang mengintegrasikan QRIS dalam pembayaran retribusi pelabuhan.
KKB 2025, yang juga menjadi rangkaian HUT Kaltara ke-13, diharapkan menjadi momentum penting bagi kebangkitan ekonomi daerah.
”Kalimantan Utara memiliki potensi besar dari UMKM, ekonomi kreatif, ekonomi syariah, hingga digitalisasi pembayaran. Dengan dukungan kebijakan yang kondusif dan semangat untuk maju bersama, potensi tersebut dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkas Deputi Gubernur BI.(Mt)















Discussion about this post