TARAKAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Utara melakukan supervisi Verifikasi Faktul (Verfak) calon perseorangan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara di Kota Tarakan, Kamis (2/7/20). Selama supervisi, KPU Kaltara mengingatkan petugas verfak terapkan protokol kesehatan.
Anggota KPU Provinsi Kaltara Teguh Dwi Subagyo mengatakan, tujuan supervisi ini untuk memastikan Panitia Pemungutan Suara (PPS) melakukan verfak calon perseorangan dengan benar. Ia juga mengingatkan, setiap warga yang masuk daftar menyerahkan dukungan, supaya di datangi satu petugas PPS tidak boleh terlalu banyak.
“Makanya kami ini ramai-ramai tapi jauh-jauh menjaga itu dan memastikan membawa dokumen yang akan di cek, kemudian memperkenalkan diri dan menyampaikan apa maksud tujuan serta mengecek kebenaran orang itu benar gak sesuai yang tercantum,†kata Teguh ditemui usai melakukan supervisi di Kelurahan Pamusian, Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan.

Teguh menambahkan verfak ini juga untuk memastikan orang yang memberikan dukungan memenuhi syarat. Jangan sampai syarat dukungan calon perseorangan yang diserahkan, tidak diketahui orangnya.
“Ini untuk memastikan masih ada orangnya gak atau sudah meninggal, bisa juga sudah pindah domisili. Setelah itu baru ditanyakan mendukung atau tidak dan lebih penting lagi petugas menggunakan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19. Alhamdulilah sejauh ini dari pemantauan dilapangan, petugasnya baik sebelum melakukan pengecekan, selain berkoordinasi dengan LO juga berkoordinasi dengan Ketua RT untuk menanyakan alamat-alamat yang terdaftar baru didatanginya sehingga cepat kerjanya karena sudah mempunyai gambaran yang akurat,†ujar Mantan Ketua KPU Kota Tarakan.

Ia juga menjelaskan selama melaksanakan supervisi, KPU Kaltara mengingatkan kepada penyelenggara lainnya seperti Bawaslu dan KPU Kabupaten/Kota agar dari jauh memantau petugas verfak dilapangan jangan terlalu dekat.
“Mudah-mudahan bisa kita cegah semuanya, supaya mereka nyaman jangan sampai pendukung gak nyaman dia mau menyatakan dukungan seperti ada tekanan. Jadi kalau mau memantau dari jauh saja. Kalau PPK, KPU Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi mau memantau harus dari jauh untuk menjaga privasi pendukung juga,†jelas anggota KPU Kota Tarakan dua periode.
Teguh menerangkan kendala dihadapi petugas verfak dilapangan, hanya kesulitan mencari alamat dan LO tidak mengetahui alamat warga yang memberikan dukung. “Itu hanya masalah klasik tapi bisa dicarikan solusi dengan berkoordinasi dengan RT dan selama ini masih berjalan dengan baik. Ada juga yang tidak senang ini menjadi kesempatan buat mereka untuk menyatakan sikapnya jangan sampai hak konstitusinya disalahgunakan orang lain,†tutur Teguh.
Diharapkan petugas verfak menjalankan tugas sesuai prosedur, berpakaian rapi, sopan dan menyampaikan maksud dan tujuannya dengan baik serta tetap menaati protokol kesehatan.
“Masyarakat mudah-mudahan memahami petugas verfak ini menjalankan tugas dan perintah undang-undang, jangan berpikir KPU menjadi bagian dari calon dan sebagainya. Sampaikan kalau mendukung ya nyatakan mendukung dan tidak juga nyatakan tidak jangan khawatir dijaga kerahasiaannya,†tutup Teguh Dwi Subagyo.(mt)