TARAKAN – Seiring dengan diterapkanya kebijakan adaptasi kebiasaan baru (AKB) sekolah tatap muka juga akan segera dilaksanakan di Kota Tarakan.
Rencana tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan Tajuddin Tuwo, namun sebelum pelaksanaan pihaknya akan melakukan rapat terlebih dahulu dengan walikota dan instansi tekait.
“Saya kira dalam waktu dekat kita akan melaksanakan rapat dengan pejabat Dinas Pendidikan dan juga instansi terkait seperti pengawas sekolah untuk menentukan kapan sekolah dengan tatap muka dan cara-caranya seperti apa,†jelasnya, Senin (3/8/2020).
Tajuddin mengatakan, sebenarnya petunjuk teknis itu sudah dibuat tinggal rapat nanti akan disampaikan bahwa seperti inilah model anak-anak masuk sekolah.
“Tapi ini khusus untuk SMP ya, untuk SD belum,†katanya.
Tapi sesuai yang disampaikan Walikota Tarakan, bahwa para siswa yang menolak mengikuti atau orang tuanya tidak mengizinkan untuk masuk sekolah tetap daring atau belajar online.
“Jadi kami juga tidak memaksa dan setiap orang tua siswa itu nanti akan menandatangani surat persetujuan bahwa anaknya disetujui untuk mengikuti pembelajaran tatap muka,†tuturnya.
“Dari hasil survei kita yang setuju untuk sekolah tatap muka itu ada 71 persen dan sisanya 29 persen itu lebih memilih daring,†ungkapnya.
Secara teknis model sekolah tatap muka nanti yang pertama mungkin bahwa siswa yang akan masuk itu hanya 50 persen setiap kelasnya.
“Jadi kelas 1-6 dan 7-9 itu hanya masuk 50 persen dan besoknya masuk 50 persen lagi,†imbuhnya.
Sekolah tatap muka seperti biasa masuk pagi karena ada juga sekolah yang masuk siang, sehingga tidak pagi – siang. (wic/iik)