TARAKAN – Jelang Bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriah, warga Aceh Kalimantan Utara yang tergabung dalam Taman Iskandar Muda Provinsi Kalimantan Utara melaksanakan teut apam dan meugang di rumah jabatan Sekda Kota Tarakan, Hamid Amren sekaligus Ketua Taman Iskandar Muda Kaltara, Minggu (28/3/2022).
Hamid Amren menjelaskan, kegiatan teut apam dan meugang merupakan salah satu adat istiadat Aceh menjelang puasa dan tujuannya adalah untuk memperkuat ukuwah masyarakat Aceh khususnya di Kaltara dan sekitarnya.
“Hari ini kita lakukan adalah salah satu adat istiadat budaya Aceh. Di Aceh menjelang puasa selalu ada acara meugang. Disini kumpul orang Aceh yang ada di Kaltara, berkumpul di Tarakan dalam rangka ukuwah bersama sesama masyarakat Aceh di Kaltara,” jelasnya kepada media.
Lebih lanjut, Ia mengatakan pelaksanaan meugang bersama ada hidangan khas Aceh yang telah disiapkan dan untuk disantap bersama, seperti daging kuah beulangong, daging rebus, ayam tangkap jus timun, rujak Aceh dan apam.
“Makanan khas Aceh yang disiapkan ini untuk teman – teman masyarakat Aceh di Kaltara khususnya anak-anak kita atau saudara kita warga Aceh disini,” terangnya.
Hamid mengungkapkan, istri atau suami orang Aceh serta anak – anak yang sudah akhir di Tarakan tidak mengetahui bagaimana adat istiadat budaya Aceh, maka melalui kegiatan ini mereka mengetahui adat istiadat budaya Aceh.
“Itulah bagaimana kita ingin melestarikan adat istiadat budaya Aceh khususnya kepada warga Aceh di Kaltara. Adat istiadat sangat penting, ada pepatah Aceh mengatakan mati anak ada kuburanya mati adat kita harus cari kemana artinya ketika adatnya hilang mau dicari kemana,” ungkapnya.
Upaya pelestarian adat istiadat budaya tentu hanya untuk warga Aceh namun semua suku bangsa Indonesia akan melestarikan adat istiadat budaya masing-masing.
“Ini adalah khasanah budaya bangsa kami, disini berkumpul semua dalam kegembiraan, makan bersama ini untuk memperkuat ukuwah dalam menyambut Ramadhan,” sambungnya.
Ketua Taman Iskandar Muda, Hamid Amren yang baru dilantik setahun lalu ini mengatakan, Meugang merupakan tradisi tahunan di Aceh. Di Aceh ada tiga tradisi meguang, pertama menjelang puasa, menjelang idul Fitri dan menjelang haji.
“Kalau di Aceh semua setiap tradisi meugang selaku potong sapi, semua orang wajib dalam istilah adat bukan agama. Biar janda minimal membeli 1 kilogram daging kemudian dimasak. Kalau di Aceh habis meugang besoknya banyak orang mengundang untuk makan,” pungkasnya. (wic/Iik)