Menu

Mode Gelap

Fokus

Cegah Deforestasi, KPH Tarakan – WRI Gelar Pelatihan GFW


					PELATIHAN : Pembukaan Pelatihan GFW hasil kerjasama KPH Tarakan dan WRI Indonesia, Selasa (3/9) pagi. Foto- KPH Tarakann Perbesar

PELATIHAN : Pembukaan Pelatihan GFW hasil kerjasama KPH Tarakan dan WRI Indonesia, Selasa (3/9) pagi. Foto- KPH Tarakann

TARAKAN – Sejak Selas hingga Kamis (3-5/9) mendatang, Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan bekerjasama dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia menggelar Pelatihan Global Forest Watch (GFW).

Kegiatan yang berlangsung di ruang pertemuan Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltara di Tarakan tersebut, disertai perwakilan Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Penyuluh Kehutanan, Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) dan Polisi Kehutanan (Polhut) dari seluruh KPH di Kaltara, perwakilan pemerintah kecamatan dan kelurahan di Kota Tarakan, dan lainnya.

width"300"

“Pelatihan ini merupakan bagian penting dari memperkaya upaya KPH di Kaltara, khususnya KPH Tarakan untuk mengurangi laju deforestasi dan kebakaran hutan pada kawasan hutan yang ada. Sebab, Global Forest Watch ini menyajikan data yang terpantau dan dikelola setiap hari,” ucap Kepala UPTD KPH Kota Tarakan, Ridwanto Suma pada sambutannya yang dibacakan oleh Polhut Muda pada KPH Tarakan, Romy Suprianto untuk membuka acara tersebut.

Sementara itu, pihak WRI Indonesia pada kegiatan ini diwakilkan oleh Mirzha Hanifah, Forest and Landscape Monitoring Project Coordinator atau Koordinator untuk Proyek Pemantauan Hutan dan Lanskap di WRI Indonesia.

Di jelaskannya, WRI Indonesia adalah organisasi penelitian independen yang bekerja sama dengan pemerintah, bisnis, lembaga multilateral, dan kelompok masyarakat sipil untuk mengembangkan solusi praktis yang meningkatkan kehidupan masyarakat dan memastikan alam dapat berkembang di Indonesia.

“Kami mengatur pekerjaan kami di sekitar 5 isu penting, yakni hutan dan tata guna lahan, iklim, energi, kota dan transportasi, dan lautan. Jadi, kami tidak hanya mengawasi hutan,” ungkapnya.

Mencatut laman www.globalforestwatch.org, dijabarkan bahwa ribuan orang di seluruh dunia telah menggunakan GFW setiap hari untuk memantau dan mengelola hutan, menghentikan deforestasi ilegal dan kebakaran, menyerukan kegiatan yang tidak berkelanjutan, mempertahankan tanah dan sumber daya mereka, sumber komoditas berkelanjutan, dan melakukan penelitian di garis depan konservasi.

“Global Forest Watch adalah platform online yang menyediakan data dan alat untuk memantau hutan. Dengan memanfaatkan teknologi canggih, GFW memungkinkan siapa saja untuk mengakses informasi nyaris seketika tentang tempat dan bagaimana hutan berubah di seluruh dunia,” urai alumni Fakultas Kehutanan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor (IPB) ini. (*/tim)

Artikel ini telah dibaca 47 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Seleksi TNI di Kalimantan, 122 Putra Daerah Lolos Jadi Prajurit

18 Juli 2025 - 22:23

Gelar Rakor Dekonsentrasi, Pemprov Dorong Sinergitas Dalam Percepatan Pembangunan Kaltara

9 Juli 2025 - 16:15

Prioritaskan Keselamatan Jalan, Dishub Bulungan Tertibkan Kendaraan ODOL

2 Juli 2025 - 19:47

Pengurus Pusat JMSI Periode 2025-2030 Telah Disusun, Berikut Detailnya

2 Juli 2025 - 13:05

Kadisdukcapil Tarakan Siap Dukung Pemeriksaan Administrasi Kependudukan Terkait Kasus KUR

23 Juni 2025 - 19:09

Gubernur Buka Eksibisi Triathlon 2025, Momentum Membangun Wilayah Perbatasan

29 Mei 2025 - 21:29

Trending di Fokus