TARAKAN – Wilayah Kelurahan Selumit Pantai yang terkenal dengan berbagai pola kriminal di masyarakatnya, saat ini sedang berbenah. Dengan konsep Warung Kamtibmas agar masyarakat bisa datang dan memberikan informasi terkait permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Warung Kamtibmas ini merupakan swadaya masyarakat dan orang yang peduli. Dengan demikian masyarakat bisa lebih peduli agar turut merawat Warung Kamtibmas tersebut.
“Basanya kita dapat informasi apapun itu di warung, jadi warung arti sebenarnya dengan menyediakan kopi dan lainnya. Biasanya orang menceritakan apa saja itu di warung. Makanya sering dikenal obrolan warung,” kata Kapolres Tarakan AKBP Adi Saptia Sudirna melalui Kabag Ops AKP Eka Berlin, Jumat (28/2/25).
Ia tambahkan, saat obrolan sudah memasuki cerita tentang kamtibmas maka akan segera ditindaklanjuti kepolisian. Kata Kabag Ops lagi, menu yang disajikan informasi dari masyarakat.
“Awalnya (Warung Kamtibmas) sudah ada di Nunukan, kemudian dikembangkan di Tarakan. Ada istilah ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) bagaimana kita modifikasi dengan sesuaikan lokasi dan situasi masyarakat disini,” jelasnya.
Warung Kamtibmas yang ada di RT.13 Beringin Timbunan Kelurahan Selumit Pantai, Tarakan Tengah ini sengaja dibangun untuk memantau situasi kamtibmas di lokasi tersebut. Terlebih lagi wilayah Selumit Pantai ini identik dengan kumuh dan narkoba serta permasalahan kejahatan lainnya.
Dengan adanya Warung Kamtibmas ini, selanjutnya bisa menjadi pusat informasi terkait bahaya narkoba dan lainnya. Pihaknya juga akan bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak terkait permasalahan anak, kemudian Dinas Pendididikan (Disdik) terkait dengan pendidikan anak usia usia sekolah di wilayah tersebut.
“Ada juga Universitas Borneo Tarakan yang sudah kita kerjasamakan sebelum ini. Atau bisa juga dengan BNN sampai pemerintah setempat seperti Lurah, RT dan Camatnya,” ungkap pria yang disapa Berlin tersebut.
Sekaligus nantinya bisa menjadi lokasi untuk problem solving Problem solving untuk menyelesaikan masalah dengan pengambilan keputusan yang tepat. Jadi, semua permasalahan warga tidak berakhir di kantor polisi saja, misalnya pertengkaran anak dan anak lainnya yang hingga meluas ke orangtua.
“Nah peran tokoh masyarakat, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan tokoh agama maupun RT dan Lurahnya bisa menjadi problem solving, jadi cari solusi disini,” bebernya.
Bahkan pihaknya berencana membuat perpustakaan mini di Warung Kamtibmas tersebut agar anak-anak bisa belajar. Apalagi dia mendengar banyak anak putus sekolah di wilayah ini.
“Kemarin data kami terakhir ada sekitar 20 anak yang putus sekolah dan itu sudah kita komunikasikan dengan Disdik. Jadi bisa turun untuk mendaftarkan sekolah paket di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) untuk anak usia sekolah, jadi bisa mengenyam pendidikan. Nanti pasca paket, bisa masuk di formal,” tandasnya.
Ia berharap dengan adanya Warung Kamtibmas ini, maka kamtibmas pun bisa terjamin. Kegiatan aktivitas masyarakat bisa berjalan baik.
“Warung Kamtibmas ini lebih kepada gotong royong, karena dibangun masyarakat dan untuk masyarakat. Nanti jangkauannya bisa lebih ke seluruh wilayah Selumit Pantai. Ada relawan disini, Relawan Wahana Pendidikan Perbatasan dan fungsi Binmas serta Babinkamtibmas disini,” tuntasnya.(**)
