Menu

Mode Gelap

Daerah · 10 Des 2023 10:03 WITA ·

UNDIP Anugerahi Bambang Susantono Gelar Profesor Kehormatan Bidang Keahlian Kota Layak Huni dan Berkelanjutan


					Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mendapat gelar Profesor Kehormatan (Honoris Causa) Bidang Keahlian Kota Layak Huni dan Berkelanjutan
(Livable and Sustainable) dari Universitas Diponegoro (UNDIP), di Gedung Prof. Soedarto, SH, UNDIP Semarang, Sabtu (9/12/23). Perbesar

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mendapat gelar Profesor Kehormatan (Honoris Causa) Bidang Keahlian Kota Layak Huni dan Berkelanjutan (Livable and Sustainable) dari Universitas Diponegoro (UNDIP), di Gedung Prof. Soedarto, SH, UNDIP Semarang, Sabtu (9/12/23).

Tembalang, Semarang – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mendapatgelar Profesor Kehormatan (Honoris Causa) Bidang Keahlian Kota Layak Huni dan Berkelanjutan(Livable and Sustainable) dari Universitas Diponegoro (UNDIP), di Gedung Prof. Soedarto, SH, UNDIP, Semarang, Sabtu (9/12/2023).

Bambang dalam pidato ilmiahnya menyerukan bahwa konsep kota yang berkelanjutan untuk mewujudkan kota yang layak huni merupakan salah satu strategi yang tepat bagi pengembangan kota di Asia.

Menurut Bambang, kelayakan huni dapat didefinisikan secara umum sebagai kualitas hidup dan
kesejahteraan yang didukung oleh sistem pemerintahan yang kuat, akses yang adil ke layanan
perkotaan yang efisien, dan infrastruktur berkualitas.

width"450"

“Ide kota layak huni (livable city) menempatkan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat dalam pusat pembangunan perkotaan dan pengambilan keputusan,”ujar Bambang.

Pemberian gelar Honoris Causa kepada Bambang Susantono dilakukan oleh Rektor Universitas
Diponegoro Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. berdasarkan Keputusan Rektor Universitas
Diponegoro Nomor: 145/UN7.A/HK/XII/2023 tentang Pengangkatan Ir. Bambang Susantono, MCP,
MSCE, Ph.D. sebagai Profesor Kehormatan / Honoris Causa Universitas Diponegoro karena memiliki
kompetensi dan prestasi yang luar biasa di bidang Keahlian Kota Layak Huni dan Berkelanjutan.

Lebih lanjut, dalam orasi ilmiahnya berjudul “Kota Masa Depan di Indonesia dan Asia: Membangun
Kota Layak Huni dan Berkelanjutan” (Future Cities in Indonesia and Asia: Developing Livable and
Sustainable Cities), Bambang menjelaskan bahwa masa depan Asia adalah perkotaan.

Kota-kota diAsia berkembang pesat karena dorongan peluang ekonomi dan sosial. Namun, pertumbuhan kota yang demikian pesat tersebut juga menimbulkan tantangan dan permasalahan, seperti peningkatan
kesenjangan ekonomi, berkurangnya kohesi sosial, dan degradasi lingkungan serta meningkatnya resiko bencana.

Selain itu, pandemi COVID-19 menimbulkan tantangan baru bagi kota-kota di Asia. Pandemi juga
mengekspos dua tantangan penting terkait bentuk perkotaan, kepadatan, dan perlindungan sosial.

Oleh karena itu, menurut Bambang, diperlukan penerapan kebijakan secara konsisten, agar tercapai
mobilitas yang lebih aman, ramah lingkungan dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

Dengan kondisi tersebut, Bambang menawarkan pemikiran tentang kota masa depan yang layak huni
dan berkelanjutan.

“Saya menawarkan ‘Pendekatan 5D’ yang dapat dipertimbangkan untuk menelaah
ulang kondisi perkotaan,” tutur Bambang.

Adapun “Pendekatan 5D” terdiri lima “D” yakni Design, Density, Diversity, Digitalization, dan
Decarbonization. Pertama, desain spasial perlu ditinjau ulang agar lebih terdesentralisasi dan lebih
mampu mengatasi berbagai guncangan, termasuk ekonomi, finansial, kesehatan, dan perubahan iklim.

Kedua, pengalaman saat pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa kepadatan dapat membawa
kerugian sekaligus keuntungan.

“Pandemi terbukti cepat menyebar di kawasan yang padat. Di saat yang sama, kawasan yang padat
mendukung terjadinya perputaran ekonomi saat adanya karantina wilayah,” urainya.

Ketiga, terkait keragaman (Diversity), pandemi menyadarkan pentingnya kemudahan akses ke layanan
dasar bagi seluruh warga kota tanpa terkecuali, termasuk pekerja informal dan kelompok rentan seperti perempuan, penyandang disabilitas, lansia, dan anak-anak. Keempat, kehidupan digital adalah
keniscayaan sebagai bentuk the new normal.

“Digitalisasi membuka peluang bagi usaha mikro dan kecil, mendorong otomasisasi yang humanis, dan
memberi metode alternatif bagi masyarakat dalam mengonsumsi barang dan jasa,” jelasnya.

Lebih lanjut, kehidupan digital telah berdampak nyata dalam aspek pendidikan, kesehatan, dan lapangan
pekerjaan.

Keempat, Bambang menekankan terkait isu dekarbonisasi. Perubahan iklim dan berbagai
permasalahan yang diakibatkannya telah dan akan sangat mewarnai pembangunan dan pengelolaan
kota. “Karena itu, kehidupan perkotaan yang rendah karbon menjadi sangat penting dalam manajemen
pembangunan kota,” terangnya.

Terakhir, Bambang menegaskan bahwa konsep kelayakan huni adalah landasan yang tepat bagi
pengembangan kota di Asia.

“Konsep ini menempatkan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat di pusat pembangunan
perkotaan dan pengambilan keputusan. Untuk menelaah ulang aspek-aspek livability sebuah kota,
maka ‘Pendekatan 5D’ dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk mencapi solusi dalam
memperkuat kota yang layak huni,” tutur Bambang.

Menurut Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. penganugerahan gelar Profesor
Kehormatan layak diberikan karena kontribusi beliau pada perkembangan kota layak huni dan
berkelanjutan yang nyaman dan ramah lingkungan.

Prof Yos menambahkan Universitas Diponegoro dinobatkan menjadi The 2nd Most Sustainable
University di Indonesia oleh pemeringkatan UI Greenmetric World University Ranking selama 4 tahun
berturut-turut mulai tahun 2020, 2021, 2022, dan 2023.
Penilaian UI Greenmetric World University Rankings didasarkan pada tingkat kepedulian terhadap isu
bumi dan iklim, konservasi energi dan air, penanggulangan sampah, dan transportasi ramah
lingkungan. Selaras dengan SDGs (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan.

Prof. Yos menilai, Ir. Bambang Susantono, MCP, MSCE, Ph.D. berkontribusi dalam bidang keahlian
kota layak huni dan berkelanjutan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan kesebelas
Sustainable Cities and Communities. “Yakni menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman,
berketahanan, dan berkelanjutan,” ujarnya.(*)

Print Friendly, PDF & Email
Artikel ini telah dibaca 61 kali

blank badge-check

Redaksi

blank blank blank blank
Baca Lainnya

Lapas Tarakan Bekerjasama RSUD dr Jusuf SK Edukasi Bahaya Narkoba ke Warga Binaan

27 Juli 2024 - 10:02 WITA

blank

Kolaborasi Kementerian Kesehatan, KPK, BPKP dan BPJS Kesehatan dalam Pencegahan dan Penanganan Fraud

27 Juli 2024 - 07:53 WITA

blank

Titip Sendal, Cerminan Korupsi Dalam Kehidupan Setiap Hari

27 Juli 2024 - 07:28 WITA

blank

Telkomsel Luncurkan Komunitas Sehat, Solusi Kesehatan Satu Pintu untuk Kualitas Hidup Masyarakat yang Lebih Baik

26 Juli 2024 - 11:25 WITA

blank

KUPP Sungai Nyamuk Raih Penghargaan Kehumasan

26 Juli 2024 - 11:03 WITA

blank

Persiapan Upacara  HUT 17 Agustus  dI IKN, SAMS Sepinggan Merubah  Flow Pickup Zone

26 Juli 2024 - 07:41 WITA

blank
Trending di Daerah