TARAKAN – Meskipun tanpa dukungan biaya dari KONI, tidak mengurangi semangat Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia (TI) Kalimantan Utara (Kaltara) tetap mengirimkan atletnya untuk mengikuti Kejuaraan Wilayah (Kejurwil) zona 4 Kalimantan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Sebanyak 24 atlet akan berangkat mengikuti Kejurwil.
Ketua Pengprov TI Kaltara Daud Nawir mengatakan 24 atlet yang akan mengikuti Kejurwil mewakili Kaltara tersebut berasal dari Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan.
Ia menambahkan keberangkatan para atlet ini menggunakan dana pribadi tanpa bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. TI sendiri sebenarnya sudah mengajukan proposal ke KONI Kaltara hanya saja sampai sekarang belum disetujui.
“Kami memaklumi anggaran terbatas, kita sudah ajukan proposal sampai saat ini belum disetujui. Karena memang pembiayaan ini kan ada lagi kegiatan Kejurnas (Kejuaraan Nasional) kan memang kondisi kita tidak lama lagi kan Porprov jadi kit memahami lah,” kata Daud.
Daud menjelaskan Kejurwil ini merupakan program Pengurus Besar (PB) TI dan baru tahun ini dilaksanakan. Hanya Pengprov TI Kaltara fokus pembiayaannya tetap di Kejurnas.
“Jadi biasanya KONI agak ini kan karena dia nanti membiayai untuk Kejurnas juga kan,” pungkas Daud.
Meskipun tanpa dukungan biaya dari KONI, tidak mengurangi semangat TI Kaltara untuk tetap berprestasi.
Di Kejurwil yang akan berlangsung dari tanggal 29 November 2022 sampai 1 Desember 2022 ini, TI Kaltara menargetkan bisa meraih miminal 8 emas dan meloloskan beberapa atletnya di Kejuaraan Nasional (Kejurnas).
TI Kaltara menilai, lawan terberat di Kejurwil ini, berasal dari tuan rumah Kalsel dan Kalimantan Timur (Kaltim).
“Jadi kalau di kelas-kelas cadet itu bisa lah dapat emas. Lalu di kelas poomsae bisa lah kalau mendulung 7-8 emas. Tujuan kami ikut Kejurwil bisa lolos Kejurnas, jadi target kita ada beberap atlet bisa lolos Kejurnas,” ujar Daud.
Daud berharap keberangkatan atlet TI Kaltara mengikuti Kejurwil di Banjarmasin bisa dibiayai KONI Provinsi. Supaya mengurangi beban orang tua atlet yang harus mengeluarkan biaya untuk anaknya bertanding.
“Harapan kami ya berapa lah bisa dibiayai KONI Provinsi. Cuma kita memahami juga bahwa kegiatan Proprov Pemerintah Provinsi juga mengeluarkan biaya cukup besar juga kan, tahun ini kan Kejurnas juga bulan Desember bertepatan dengan Porprov,” tutup Daud.(Mt)