TANJUNG SELOR, Fokusborneo.com – Menyusul berakhirnya masa jabatan pengurus daerah, Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kaltara mempercepat konsolidasi kepengurusan agar program pembinaan olahraga masyarakat tetap berjalan tanpa jeda.
Ketua KORMI Kaltara, H. Achmad Djufrie, menuturkan langkah percepatan ini dilakukan melalui pembentukan tim carateker dan tim monitoring yang bertugas memastikan transisi kepengurusan di empat daerah, yakni Malinau, Tana Tidung, Bulungan, dan Tarakan, berlangsung lancar.
“Kami menekankan pentingnya setiap pengurus daerah segera aktif kembali. Hal ini agar pembinaan olahraga masyarakat tidak terhenti dan setiap kegiatan dapat terlaksana dengan tertib,” ujar Djufrie, Kamis (23/10/2025).
Djufrie menjelaskan, pasca keikutsertaan KORMI Kaltara di Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII di Nusa Tenggara Barat, fokus organisasi kini bergeser pada konsolidasi dan penguatan struktur di tingkat daerah. Salah satu langkah penting adalah percepatan pelaksanaan Musyawarah Kabupaten (Muskab) dan Musyawarah Kota (Muskot) untuk memilih pengurus baru.
“Dua agenda utama yang kami kejar tahun ini adalah Muskab dan Muskot, serta persiapan Rapat Kerja KORMI Provinsi yang dijadwalkan awal tahun depan. Kami ingin memastikan tidak ada jeda panjang dalam kepengurusan sehingga pembinaan olahraga masyarakat tetap berkesinambungan,” tambah Djufrie.
Menurut Djufrie, tim monitoring telah melaporkan kesiapan dua kabupaten, yaitu Tana Tidung dan Malinau, untuk menyelenggarakan Muskab dalam waktu dekat. Sekretaris KORMI Malinau, Dr. M. Fiteriady, menyampaikan bahwa Muskab Malinau akan digelar menjelang berakhirnya masa jabatan pengurus pada 26 Oktober 2025.
Sementara itu, untuk KORMI Kabupaten Tana Tidung, Wakil Sekretaris KORMI Kaltara, Muhammad Al Bahasyin, menyebutkan pelaksanaan Muskab dijadwalkan pada 28 Oktober 2025, setelah koordinasi dengan Wakil Bupati KTT, Sabri, S.Pd.
Djufrie menegaskan percepatan ini tidak hanya penting bagi kelancaran organisasi, tetapi juga untuk memastikan KORMI daerah tetap menjadi ujung tombak pembinaan olahraga masyarakat di wilayah masing-masing.
“Pengurus baru diharapkan langsung bekerja dan menyiapkan program pembinaan olahraga yang menyasar berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa, baik di bidang olahraga tradisional maupun modern,” ujarnya.
Lebih lanjut, Djufrie menjelaskan revitalisasi kepengurusan juga bertujuan meningkatkan koordinasi antara KORMI provinsi dan daerah. Dengan struktur yang solid, setiap kabupaten dan kota dapat lebih optimal dalam melaksanakan program, mengelola anggaran, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga.
“Selain Muskab dan Muskot, kami juga mendorong penguatan program pelatihan dan kompetisi di tingkat daerah. Ini penting agar masyarakat memiliki wadah menyalurkan bakat dan minatnya dalam olahraga,” kata Djufrie.
KORMI Kaltara berharap langkah percepatan ini dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan olahraga. Dengan kepengurusan baru yang solid, seluruh program pembinaan, baik untuk pengembangan bakat, kesehatan, maupun prestasi, dapat terlaksana dengan lebih terarah dan berkelanjutan di seluruh kabupaten dan kota se-Kaltara.
“Tujuan akhirnya adalah memastikan olahraga masyarakat tidak hanya menjadi aktivitas rutin, tetapi juga sarana menumbuhkan karakter, disiplin, dan kerja sama di kalangan generasi muda. Kami optimistis langkah konsolidasi ini akan membuahkan hasil positif bagi Kaltara,” pungkas Djufrie. (**)
Discussion about this post