• About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Fokus Borneo
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
Fokus Borneo
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini
Home Opini

Berhenti Sejenak: Merenungi Ramadan, Menata Kehidupan

by Redaksi
26 Maret 2025 00:26
in Opini
A A
0
Berhenti Sejenak: Merenungi Ramadan, Menata Kehidupan

Dr. Syamsuddin Arfah, M.Si Anggota DPRD Provinsi Kaltara. Foto: Ist

Oleh: Dr. Syamsuddin Arfah, M.Si Anggota DPRD Provinsi Kaltara

Wahai jiwa yang lelah dalam perjalanan, pernahkah engkau berhenti sejenak? Melepaskan dahaga ambisi, meletakkan beban pikiran, lalu bertanya pada diri: Apa tujuan akhir dari semua ini?

Dunia ini memesona, seperti fatamorgana yang tampak menjanjikan, tetapi saat dikejar hanya menyisakan pasir kosong. Seperti seorang musafir yang menyangka melihat genangan air di tengah padang tandus, tetapi ternyata itu hanya ilusi. Begitulah kehidupan yang dipenuhi ambisi tanpa batas—semakin dikejar, semakin haus, seperti meminum air laut yang justru menambah dahaga.

Baca Juga

Kalimantan Utara: Potensi Besar, Langkah Strategis Menuju Episentrum Baru

Padamnya “Pelita”: Ketika “Api” Kebodohan Lebih Didengar daripada Suara Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Stabilitas Nilai Rupiah: Pilar Utama Perekonomian

Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Kaltara di Tengah Ketidakpastian Global

Ramadan datang sebagai oase, menawarkan kesempatan bagi jiwa untuk berhenti, menghela napas, dan menata ulang arah perjalanan. Rasulullah ï·º bersabda:

“Ketahuilah, di dalam jasad ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, itulah hati” (HR. Bukhari & Muslim).

Iri dan Dengki: Penyakit Hati yang Menghancurkan

Di sebuah kota, ada dua sahabat yang memulai usaha bersama. Salah satu dari mereka, sebut saja Fulan, berkembang lebih pesat. Kejujuran dan kerja kerasnya membuat bisnisnya maju dan dihormati banyak orang.

Namun, sahabatnya yang lain justru merasa iri. Alih-alih berusaha lebih giat, ia malah mencari cara menjatuhkan Fulan. Ia menyebarkan fitnah, menanam rasa curiga di antara pelanggan, bahkan berusaha menggagalkan usaha Fulan. Ia berpikir, jika Fulan jatuh, maka ia akan naik.

Namun, Allah Maha Adil. Perlahan, kebusukan niatnya terbongkar. Kepercayaan orang kepadanya runtuh, sementara Fulan tetap tegak dalam kejujuran. Dengki yang ia pelihara justru menghancurkan dirinya sendiri.

Iri dan dengki adalah penyakit yang membakar kebaikan seseorang. Rasulullah ï·º bersabda:

“Waspadalah terhadap hasad (dengki), karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar.” (HR. Abu Dawud).

Ramadan mengajarkan kita untuk menundukkan hawa nafsu, termasuk iri dan dengki. Jika hati dipenuhi kecemburuan terhadap keberhasilan orang lain, maka Ramadan adalah waktu terbaik untuk membersihkannya dengan ketakwaan dan keikhlasan.

Ramadan: Saatnya Menghentikan Laju, Menata Kembali Hati

Dalam dunia medis, tubuh manusia memiliki mekanisme homeostasis, yaitu kemampuan menyeimbangkan diri agar tetap sehat. Jika terus dipaksa bekerja tanpa jeda, tubuh akan rusak. Begitu pula hati dan jiwa. Jika terlalu dipenuhi ambisi dunia tanpa perenungan, ia akan kehilangan arah.

Di sinilah I’tikaf menjadi terapi spiritual. Rasulullah ﷺ, meski sebagai pemimpin negara, tetap menyempatkan diri untuk menyendiri di masjid, merenungi kehidupan, dan mendekatkan diri kepada Allah di sepuluh malam terakhir Ramadan.

I’tikaf adalah mental detoxification—membersihkan hati dari kotoran duniawi, menenangkan pikiran, dan menemukan kembali makna hidup yang sejati. Sebagaimana yang dilakukan oleh para ulama dan pemimpin besar Islam, yang dalam kesunyian justru menemukan kekuatan.

Belajar dari Umar bin Abdul Aziz: Kekuasaan yang Menjadi Cahaya

Sejarah mencatat, Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah sosok pemimpin yang mengubah kekuasaan menjadi ladang amal. Ketika diangkat sebagai khalifah, ia menangis. Ketika ditanya alasannya, ia menjawab:

“Aku takut amanah ini akan menjerumuskanku ke dalam api neraka.”

Beliau hidup sederhana, meskipun mampu hidup dalam kemewahan. Dalam dua setengah tahun kepemimpinannya, keadilan tegak, kesejahteraan merata, hingga hampir tidak ada orang miskin yang layak menerima zakat.

Apa rahasianya? Ia tidak membiarkan kekuasaan menguasai hatinya.

Di Kalimantan Utara, tantangan pembangunan bukan sekadar pertumbuhan ekonomi, tetapi bagaimana memastikan kesejahteraan yang berkeadilan. Jangan sampai kita jatuh dalam resource curse—di mana daerah yang kaya sumber daya justru mengalami ketimpangan sosial akibat tata kelola yang tidak berlandaskan nilai-nilai moral dan spiritual.

Berhenti Sejenak: Membangun Kesadaran Baru

Maka, wahai saudaraku, berhentilah sejenak. Ramadan mengajarkan kita untuk menata ulang kehidupan:

Jika selama ini kita terlalu sibuk mengejar dunia, kini saatnya lebih mendekat kepada Allah.

Jika selama ini kita lalai dalam ibadah, kini saatnya kembali merasakan nikmatnya sujud dan dzikir.

Jika selama ini kita sibuk menilai orang lain, kini saatnya bercermin dan memperbaiki diri.

Allah berfirman:

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang beriman untuk khusyuk hati mereka dalam mengingat Allah?” (QS. Al-Hadid: 16).

Ramadan bukan sekadar ritual, tetapi momentum perubahan. Setelah sebulan berlatih mengendalikan diri, apakah kita akan kembali ke kebiasaan lama? Ataukah kita menjadi manusia baru dengan hati yang lebih bersih, niat yang lebih ikhlas, dan semangat yang lebih kuat untuk membangun peradaban?

Berhenti sejenak bukan berarti menyerah. Berhenti sejenak adalah cara untuk memastikan bahwa kita berjalan ke arah yang benar.

Allahu a’lamu bis-shawab.

Tags: DPRDDprd provinsi kaltaraHeadlineIdul FitriramadhanSyamsuddin Arfah
ShareTweetSendShareSend

Berita Lainnya

Kalimantan Utara: Potensi Besar, Langkah Strategis Menuju Episentrum Baru
Ekonomi

Kalimantan Utara: Potensi Besar, Langkah Strategis Menuju Episentrum Baru

25 November 2025 11:25
Padamnya “Pelita”: Ketika “Api” Kebodohan Lebih Didengar daripada Suara Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Opini

Padamnya “Pelita”: Ketika “Api” Kebodohan Lebih Didengar daripada Suara Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

25 November 2025 05:53
Stabilitas Nilai Rupiah: Pilar Utama Perekonomian
Ekonomi

Stabilitas Nilai Rupiah: Pilar Utama Perekonomian

15 November 2025 14:15
Tekanan DPK Terkontraksi, Kredit Kaltara Tetap Solid Dorong Ekonomi
Ekonomi

Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Kaltara di Tengah Ketidakpastian Global

8 November 2025 16:55
Karya Kreatif Benuanta 2025, Memperkuat Ekonomi Lokal Bersama Bank Indonesia Kaltara
Ekonomi

Karya Kreatif Benuanta 2025, Memperkuat Ekonomi Lokal Bersama Bank Indonesia Kaltara

4 November 2025 13:37
Pertumbuhan M2 : Dorongan dari Uang Beredar Sempit dan Uang Kuasi
Ekonomi

Pertumbuhan M2 : Dorongan dari Uang Beredar Sempit dan Uang Kuasi

23 Oktober 2025 13:15
Next Post

Dukung Keselamatan Bersama, PT Pertamina EP Bunyu Field dan SMPN 01 Bunyu Gelar Pelatihan Tanggap Bencana Kebakaran

Supa’ad Hadianto Gelar Sosperda APBD 2025, Berharap Masyarakat Memahami

Supa'ad Hadianto Gelar Sosperda APBD 2025, Berharap Masyarakat Memahami

Bagi Ribuan Sembako, Bupati Ibrahim Ali Harap Beri Bantu Ekonomi Masyarakat

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami
  • Ancaman Nyata Kenaikan Suhu, BMKG Minta Masyarakat Tidak Lagi Anggap Sepele

    Ancaman Nyata Kenaikan Suhu, BMKG Minta Masyarakat Tidak Lagi Anggap Sepele

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Batalyon A Brimob Kaltim Kerahkan Personel Amankan Kunjungan Wapres Gibran ke IKN Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebakaran Hanguskan 5 Rumah di Kampung Bugis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prodi Teknik Elektro UBT Kejar Akreditasi Unggul, Gandeng FORTEI dan Unhas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemprov Kaltara Percepat Pencairan Beasiswa Kaltara Unggul, Cair Awal Desember

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Fokus Borneo

Ikuti Kami

Rubrik

  • Advetorial
  • Daerah
  • Derap Nusantara
  • Ekonomi
  • Energi
  • Fokus
  • Hiburan
  • IKN
  • KPH Tarakan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Otomotif
  • Parlemen
  • Pemkab Bulungan
  • Pemkab Malinau
  • Pemkab Nunukan
  • Pemkab Tana Tidung
  • Pemkot Balikpapan
  • Pemkot Tarakan
  • Pemprov Kaltara
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • TNI Polri
  • Travel
  • Video

Recent News

Kapolda Kaltara Laksanakan Kunjungan Kerja ke Polsek Sebatik Timur

Kapolda Kaltara Laksanakan Kunjungan Kerja ke Polsek Sebatik Timur

7 Desember 2025 07:00

Night Run 2025 Siap Warnai Akhir Pekan Tarakan, Ribuan Peserta Diperkirakan Meramaikan Ajang Lari Malam

6 Desember 2025 22:08
  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP

error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
    • Kuliner
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP