TARAKAN – Dosen Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang menyandang gelar profesor bertambah lagi. Kali ini, Dosen Fakultas Teknik Daud Nawir mendapatkan gelar profesor.
Di UBT sendiri, saat ini sudah ada 3 guru besar diantara Prof. Abdul Jabarsyah guru besar dalam bidang akademisi, Prof. Yahya Ahmad Zein guru besar dalam bidang ilmu hukum tata negara dan Prof. Daud Nawir buru besar dalam bidang teknis sipil transportasi.
“Pertama saya mengucapkan Alhamdulillah Wa Syukurillah, karena amanah ini bukan amanah yang mudah buat saya. Tetapi saya yakin diseluruh penjuru di dunia ini, namanya dosen pasti punya impian yang sama seperti saya yaitu untuk mendapatkan gelar tertinggi jabatan fungsional yaitu guru besar atau profesor,” kata Daud kepada Fokusborneo.com, Selasa (18/4/23).
![width"450"](https://fokusborneo.com/wp-content/uploads/2024/07/IMG_20240718_195053_600_x_1100_piksel.jpg)
Baca juga : Raperda Penyelenggaraan Keolahragaan Digodok, Kedepan Pengurus KONI Gak Boleh Rangkap Jabatan
Daud Nawir menyandang gelar profesor di bidang teknik sipil transportasi. Ia menerima Surat Keputusan (SK) amanah sebagai profesor, 12 April 2023.
“Karena memang mekanisme sebelum menerima gelar profesor, ada Penilaian Angka Kredit (PAK). Itu dilaksanakan di Direktorat Jenderal Dikti Perguruan Tinggi, lalu SK itu di Sekretariat Kementerian atau di Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kemendikbudristek,” jelas Daud.
Ia menilai di Kaltara SDM sangat memadai, makanya akan lahir guru besar batu di bumi Benuanta ini. Harapan kedepan, selain diri juga ada dosen UBT maupun perguruan tinggi lainnya di Kalimantan Utara (Kaltara) menyandang profesor.
Baca juga : BPOM Ingatkan Cek Tanggal Kadaluwarsa di Parcel Lebaran
“Harapan saya di bumi Benuanta, di bumi Paguntaka, lahir anak-anak daerah yang punya potensi melanjutkan perjuangan-perjuangan dan menjadi guru besar. Karena semua baik itu UBT, STIMIK, STIE, Unikal, Poltek maupun yang lainnya, semua dosen-dosen juga menginginkan hal yang sama yaitu pencapaian gelar tertinggi,” ujarnya.
Proses mendapatkan gelar profesor, cukup panjang. Ia mulai mengajar di UBT sejak tahun 2003 sampai sekarang hingga akhirnya mendapat gelar profesor.
“Jadi proses memang berlangsung sangat lama sekitar 20 tahun. Jadi capaiannya tahapan-tahapan itu dari asisten ahli, lektor, lektor kepala sampai guru besar, dan jejang-jenjang itu mempunyai syarat-syarat dan ketentuan khusus yang harus dipenuhi. Salah satunya bukan hanya pendidikan pengajaran, penelitian, tetapi poin terpenting yaitu melakukan riset,” tambahnya.
Baca juga : Harga dan Stok Pangan Jelang Lebaran di Tarakan Relatif Aman
Apabila sudah menenuhi angka kredit yang sesuai dengan panduan, maka dapat mengajukan untuk dilakukan perhitungan angka kredit penetapan status jabatan fungsional.
“Impian saya saat ini adalah banyak lagi senior dan junior kita maju untuk menjadi guru besar, serta melahirkan sumber daya manusia yang handal di Kaltara jadi itu impian saya. Sehingga kita bisa memberikan sumbangan pikiran, tenaga demi kemajuan Kaltara,” pesannya.
“Kalau bukan kita yang berdomisili, lahir dan tinggal di Kaltara, siapa lagi. Jadi kita lah yang punya kewajiban untuk membesarkan Kaltara, membawa nama baik Kaltara di kanca nasional maupun internasional,” tutupnya.(Mt)