TARAKAN – UPT Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Universitas Borneo Tarakan (UBT) menggelar Exhibition Product bertemakan kreatifitas wirausaha muda : Mewujudkan Inovasi Produksi Unggulan. Kegiatan ini, dilaksanakan di halaman dan Lantai 4 Gedung Rektorat Kampus UBT, Rabu (20/9/23).
Kegiatan yang dibuka langsung Walikota Tarakan dr. Khairul dan dihadiri Wakil Rektor 2 UBT Prof. Daud Nawir, Kepala UPT KST UBT Heppi Iromo dan Asosiasi Science Techno Park Indonesia Gopa Kusworo, ada tiga agenda diantaranya Enterprener Day, Talkshow Inovasi Produk, Lomba Inovasi Produk mahasiswa dan pelajar SMA/MA/K se-Kota Tarakan.
Walikota Tarakan dr. Khairul mengatakan supaya keberadaan KST ini, bisa dimanfaatkan dengan baik khususnya para pelaku UMKM. Tujuan didirikan KST ini, bagaimana mengadakan riset, penelitian, dan pengembangan untuk mendukung UMKM.
“Harapannya ini bisa dimanfaatkan. Karena kadang-kadang kalau ada produk baru takut-takut kita makan, aman atau tidak. Nah mestinya KST ini yang memberikan rekomendasi atau konten isi dari prodak tersebut misalnya kandungan gizinya dan lain sebagainya harapannya seperti itu,” kata Walikota.
Walikota Tarakan dr. Khairul membuka kegiatan Exhibition Product yang digelar UPT KST UBT. Foto : Fokusborneo.com
Walikota menjelaskan dengan adanya rekomendasi dan konten isi makanan ditampilkan, produk UMKM di Kota Tarakan bisa go international. Sebab produk yang dijual secara international itu, harus jelas isi kandungannya misalnya kandungan karbohidrat, kalori, protein dan berbagai macam lainnya.
“Itu lah yang mestinya harus ditampil dilabel kemasan dan ini tidak bisa dilakukan UMKM sendiri harus dibantu KST harapannya begitu. Sebenarnya KST ini bukan hanya untuk kalangan kampus, tapi kita semua bisa memanfaatkan terutama UMKM harus manfaatkan itu,” pesannya.
Walikota menambahkan produk UMKM di Kota Tarakan tumbuh hingga 4 kali lipat. 2019 jumlah UMKM hanya sekitar 7 ribuan dan sekarang tumbuh menjadi 28 ribu UMKM.
“Salah satu pemicunya adalah adanya pandemi Covid-19 dengan banyaknya pekerja dirumahkan dan akhirnya bergerak karena pekerjaan yang paling gampang adalah UMKM karena gak perlu persyaratan. Kalau mau jualan tinggal pasang tenda, jadi sudah,” bebernya.
Lomba Inovasi Produk mahasiswa dan pelajar SMA/MA/K se-Kota Tarakan. Foto : Fokusborneo.com
Walikota membeberkan pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan tahun 2023 pada semester satu sebesar 6,51 persen. Pertumbuhan tersebut, 75 persen disumbang dari UMKM bukan dari perusahaan besar.
“Makanya kepada para mahasiswa dan pelajar ini, mindset sudah harus dirubah. Kalau mau kaya jangan jadi pegawai, tetapi jadi pengusaha dan membuka lapangan kerja salah satunya UMKM karena kalau jadi pegawai banyak uangnya gak ada usahannya pasti dikejar-kejar KPK,” ucapnya.
Wakil Rektor 2 UBT Prof. Daud Nawir menerangkan kegiatan ini, hampir setiap tahun dilaksanakan sebagai indikator kinerja yang diminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek).
KST sebagai pendukung di UBT. Salah satu programnya di merdeka belajar, yaitu bagaimana menciptakan entrepreneur-entrepreneur muda yang mampu setelah lulus kuliah tidak berpikir untuk mencari kerja tetapi membuka usaha baru.
Lomba Inovasi Produk mahasiswa dan pelajar SMA/MA/K se-Kota Tarakan. Foto : Fokusborneo.com
“Jadi mereka ini selesai pendidikan tidak hanya menjadi ASN atau pegawai negeri, tetapi juga entrepreneur muda,” ungkapnya.
Kepala UPT KST UBT Heppi Iromo menambahkan tujuan diadakan exhibition product ini, pertama untuk memberikan wawasan kepada akademisi, masyarakat terutama generasi muda tentang pentingnya pengembangan jiwa entrepreneur.
“Jadi inovasi-inovasi diperlukan untuk mengembangkan produk-produk unggulan yang ada di Kaltara. Supaya ini berkelanjutan dan menumbuh kembangkan yang sudah ada kita kembangkan, serta yang belum kita tumbuhkan,” jelasnya.
Entrepreneur Day di halaman Gedung Rektorat UBT. Foto : Fokusborneo.com
Heppi Iromo mengungkapkan peserta ikut lomba berjumlah sebanyak 30 tim. Produk yang dilombakan ada pangan dan non pangan.
“Sebenarnya targetnya hanya 25 tim, karena antusias yang daftar sampai 30 tim. Dan ini pengembangan juga yang awalnya hanya produk makanan, ternyata melalui masukan ada produk non pangan jumlahnya kurang lebih 10 produk dan sisanya 20 produk pangan,” pungkasnya.
Heppi mengatakan kegiatan ini, sekaligus pemetaan untuk memilih yang terbaik agar bisa dimasukan ke dalam Inkubator Bisnis di KST guna pengembangan kreatifitasnya kedepan.(Mt)