Menu

Mode Gelap
Capaian WTP Harus Berkorelasi dengan Pembangunan Daerah Gubernur Bantu Pembangunan Masjid Al Ikhlas Polairud Polda Kaltara Gubernur Santuni Pemilik Taman Pendidikan Alquran (TPA) Pantai Amal yang Terbakar Percepat Herd Immunity, Kodim Tarakan Gelar Serbuan Vaksin Untuk Pelajar Sinergikan Pemerintah Pusat dan Daerah, Pemprov Gelar Rakor GWPP

Pendidikan · 28 Des 2024 18:07 WITA ·

Tekan Kekerasan Terhadap Anak, Pentingnya Melindungi dan Mendidik dengan Cinta


Seminar pendidikan. Foto : Fokusborneo.com Perbesar

Seminar pendidikan. Foto : Fokusborneo.com

TARAKAN – Menekan kekerasan terhadap anak, perlunya melindungi dan mendidik anak dengan cinta demi mewujudkan peserta didik berakhlak dan berkarakter.

Hal itu, disampaikan dalam seminar pendidikan yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara bekerjasama dengan PT. Penerbit Erlangga, K3SD Tarakan, MKKS SMP Tarakan, MKKS SMK Tarakan dan MKKS SMA Tarakan Bunyu di Gedung Wanita, Sabtu (28/12/24).

Seminar pendidikan yang mengusung tema “Melindungi dan Mendidik Anak dengan Cinta untuk Mewujudkan Peserta Didik Berakhlak dan Berkarakter, menghadirikan narasumber dari Staf Tenaga Ahli Kepresidenan Erlinda dan Kapolda Kaltara diwakili Kapolres Tarakan serta para pesertanya seluruh kepala sekolah se-Kota Tarakan.

Pj Wali Kota Tarakan Bustan mengajak dalam melindungi dan mendidik anak, agar semua pihak samakan frekuensinya baik Pemkot, Pemprov, DPRD, TNI, Polri, Forkopimda.

“Mari kita dukung program ini, makanya saya meminta Dinas Pendidikan memberikan porsi program yang khusus kepada kegiatan seminar seperti ini. Kegiatan ini, jangan hanya berhenti disini tetapi ada eksen dan terus berlanjut ke guru, orangtua, anak didik hingga level RT demi mencegah kekerasan terhadap anak,” pesannya.

Ketua Komisi II DPRD Kota Tarakan Simon Patino menekankan kekerasan seksual dan kekerasan fisik terjadi di dunia pendidikan, harus menjadi perhatian semua pihak tak terkecuali orangtua. Ia menghimbau kepada orangtua ketika anaknya tidak ada dirumah, supaya dicari soalnya jika dilakukan pembiaran bisa muncul pikiran-pikiran negatif.

“Apalagi kalau bersama teman-temannya yang se-profesi, akhirnya curhatnya kepada orang tidak tepat bisa menyimpang seperti pergaulan bebas,” imbaunya.

Pj. Wali Kota Bustan bersama Ketua Komisi II DPRD Kota Tarakan Simon Patino menyerahkan doorprize di seminar pendidikan. Foto : Fokusborneo.com

Ia meminta supaya seluruh masyarakat khususnya orangtua untuk membantu mencegah kasus yang sama terulang kembali.

“Ini tidak bisa kami lakukan sendiri dari dinas tanpa dukungan dan bantuan masyarakat. Makanya kami berharap bantuan semua pihak terutama masyarakat dan terkhusus orangtua yang memiliki anak, untuk selalu memantau dan mengecek anaknya,” pesannya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tarakan Thamrin Toha mengajak semua pihak ikut mendukung Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang diluncurkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan istirahat cepat.

Menurutnya pendidikan tidak sekadar memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga menanamkan kebiasaan sebagai bagian dari pengalaman mereka.

“Ini salah satu mengantisipasi anak-anak kita selalu keluar malam di kafe-kafe, di jalan-jalan dan sebagainya. Mari pada hari ini kita punya komitmen bersama untuk mendukung program pak Menteri yaitu 7 kebiasaan anak hebat Indonesia, agar bisa menjadi karakter dan budaya anak-anak kita untuk menjadi anak generasi emas tahun 2045,” ujarnya.

Ketua Panitia Seminar Pendidikan Seseang menjelaskan tujuan kegiatan ini, mewujudkan untuk mendidik anak dengan penuh cinta dan berkarakter.

“Jadi yang ditekankan ini bagaimana pola mendidik anak, supaya diberikan dengan penuh cinta dan bertujuan membentuk karakter mereka,” pungkasnya.

Seseang melihat akhir-akhir ini banyak berita tentang kekerasan terhadap anak. Makanya, dengan adanya kegiatan ini sebagai salah satu cara pencegahan.

“Itu lah kami undang semua kepala sekolah, agar bisa menjadi pembelajaran buat teman-teman kepala sekolah dan guru untuk sekolah-sekolah di Tarakan. Sehingga kejadian kekerasan kepada anak tidak terulang kembali,” pesannya.

Pimpinan PT. Penerbit Erlangga Perwakikan Tarakan Didik Kurniawan menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada Pemkot Tarakan dan Pemprov Kaltara, karena telah memberikan kesempatan kepada pihak Erlangga untuk ikut mensupport kegiatan seminar pendidikan

“Kami dari Erlangga akan selalu ada dan siap mensupport kegiatan yang berhubungan dengan kemajuan pendidikan  di Kaltara dan Tarakan pada khususnya,” ucapnya.

Staf  Tenaga Ahli Kepresidenan Erlinda menyampaikan materi di seminar pendidikan. Foto : Fokusborneo.com

Sementara itu, Staf  Tenaga Ahli Kepresidenan Erlinda menyampaikan Indonesia darurat kekerasan pada anak. Faktanya, berbagai kasus kekerasan, perilaku seksual dan pornografi banyak disampaikan dari pengaduan masyarakat.

“Setiap tahunnya, kasus kekerasan terhadap anak terus meningkat. Wilayah tindak kekerasan, semakin meluas, dan tindak kekerasan semakin kompleks,” jelasnya.

Erlinda mengatakan untuk menyelamatkan anak bangsa, perlu bergerak bersama. Apalagi, dunia sudah berubah dan itu diperlukan keberanian merubah pola asuh dirumah, sistem belajar mengajar dan adaptasi global.

“Setiap anak itu memiliki kecerdasan sendiri-sendiri. Makanya pola asuhnya harus berubah seperti mencintai tanpa syarat, memahami karakter, memberikan contoh serta mendampingi dan mendukung anaknya,” pesannya.

Begitu juga belajar, anak-anak memiliki gaya berbeda. Erlinda menerangkan itu lah pentingnya dikembangkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

“Apa yang harus dimiliki Guru? Mendidik harus memahami psikologi anak, mendidik tidak hanya hasil belajar, serta mendidik harus memperhatikan etika dan daya saing global,” tuturnya.

Menurutnya, kekerasan malah akan merontokkan potensi unggul pada anak dan menimbulkan dampak psikologi yang mendalam.

“Itu lah pentingnya memberikan kasih sayang dan membangun motivasi. Ajarkan dengan metode reward dan konsekuensi,” bebernya.

Termasuk pentingnya penguatan keluarga. dijelaskannya itu bisa membuat anak tidak mudah depresi, tumbuh jadi cerdas, menjadi pribadi yang penuh kasih, serta memperkuat kekebalan tubuh.

“Selain itu meningkatkan percaya diri dan  meninggalkan rasa kesepian,” tutupnya.(**)

Artikel ini telah dibaca 116 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Tujuh Pelajar Kepergok Bolos di Warung Bukit Cinta

15 Januari 2025 - 20:07 WITA

Kado Awal Tahun 2025, UBT Tambah Dua Prodi Baru Psikologi dan Hukum Bisnis

15 Januari 2025 - 12:01 WITA

Lantik Wakil Rektor, Prof Yahya Segera Revisi Kurikulum dan Susun Renstra

14 Januari 2025 - 20:32 WITA

Target Bulan Ini, 7 Sekolah di Balikpapan Selatan Terapkan Program MBG

13 Januari 2025 - 17:26 WITA

Reuni Peserta StEC Malaysia Ajang Silaturahmi dan Motivasi

11 Januari 2025 - 20:31 WITA

Pemkot Balikpapan Segera Launching Makan Bergizi Gratis Tahun 2025

8 Januari 2025 - 21:55 WITA

Trending di Daerah