TARAKAN – Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HMTE) Universitas Borneo Tarakan (UBT) menggelar peringatan Hari Lahir organisasi mereka yang ke-23 pada Minggu (27/4/25).
Acara yang berlangsung di Lantai 4 Gedung Rektorat Kampus UBT ini, dihadiri sekitar 200 peserta yang terdiri dari perwakilan berbagai Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan UBT, serta mahasiswa aktif Fakultas Teknik.
Ketua panitia Radi Luthfi dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk merefleksikan peran penting HMTE sejak berdirinya pada tahun 2002 sebagai penghubung mahasiswa dengan pihak kampus, wadah pengembangan diri mahasiswa di bidang kelistrikan, serta sarana aspirasi untuk kemajuan Jurusan Teknik Elektro.

“Peringatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kerja sama antar anggota HMTE dalam mencapai tujuan organisasi,” katanya.



Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Teknik, dan Hymne UBT, dilanjutkan dengan pembacaan doa dan penampilan pencak silat. Kemeriahan acara juga diisi dengan penampilan seni tari tradisional “Denandu Bejajok”.
Inti dari peringatan Hari Lahir HMTE ini adalah penyampaian materi dari dua instansi industri terkemuka, yaitu PT. Tarakan Electric Brother (TEB) dan PT. Pheonix Resources International (PRI).

Ronalsyah, S.T., dan Sularasti, S.T., dari PT. TEB membawakan materi dengan tema besar “Refleksi Perjalanan Teknik Elektro dalam mengukir jejak yang bersinergi untuk kemajuan Teknik Elektroâ€. Dalam paparannya, mereka menekankan pentingnya pendidikan teknik elektro yang tidak hanya berfokus pada pengetahuan teknis, tetapi juga pada pengembangan keterampilan komunikasi. Mereka juga berbagi pengalaman praktis terkait proyek lapangan dan pentingnya kerja sama dengan industri.
Lebih lanjut, PT. TEB menyoroti kontribusi teknik elektro dalam penyediaan energi, pengembangan infrastruktur, teknologi informasi, pengembangan energi baru terbarukan (EBT), serta peluang karir yang luas bagi lulusan teknik elektro.
“Kami dari PT. TEB juga mendorong mahasiswa untuk membangun sinergi dan kontribusi dengan dunia industri, menerapkan teori dalam situasi nyata, serta membangun relasi dan mengembangkan keterampilan teknologi digital dan manajemen proyek,” ujarnya.
Sementara itu, Hasudungan Simamora, S.T., dan Eko Wahyudi dari PT. PRI memberikan materi mengenai proses pembuatan bubur kertas (pulp) yang kompleks, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pengeringan. Beliau juga memperkenalkan “7 aturan emas keselamatan” yang diterapkan di PT. PRI.
“Dalam sistem pengoperasiannya, PT. PRI memanfaatkan berbagai mesin penunjang seperti transformator, generator, dan mesin uap,” ungkapnya.
Dijelaskan pula mengenai jenis kayu yang digunakan serta tahapan pengolahannya hingga menjadi pulp. Selain itu, PT. PRI juga mengungkapkan kapasitas pembangkit listrik (power plant) yang mereka miliki saat ini sebesar 2×150 mV dan rencana penambahan satu unit lagi dengan kapasitas yang sama.
Sebagai bentuk apresiasi, dilakukan penyerahan piagam penghargaan kepada para pemateri. Acara dilanjutkan dengan prosesi pemotongan tumpeng sebagai simbol syukur dan harapan.
Ucapan selamat Hari Lahir HMTE juga ditampilkan melalui video dari berbagai Ormawa dan UKM di UBT. Kegiatan diakhiri dengan ramah tamah, makan bersama, dan hiburan live music, serta sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan.
Peringatan Hari Lahir HMTE ini diharapkan dapat semakin memotivasi mahasiswa Teknik Elektro UBT untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi kemajuan jurusan dan bangsa.(**)