TARAKAN, Fokusborneo.com – Ketua DPRD Kalimantan Utara (Kaltara), H. Achmad Djufrie, melontarkan pujian setinggi langit terhadap daya kreasi dan inovasi yang ditunjukkan mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (UBT).
Apresiasi tersebut disampaikannya saat menghadiri puncak acara Borneo Edu Fest yang diselenggarakan di Tarakan, Kaltara, Selasa (10/11/25).
Kedatangan Achmad Djufrie adalah untuk menyaksikan langsung rangkaian pameran yang menjadi etalase bagi inovasi, kreativitas, dan kolaborasi cemerlang dari seluruh civitas akademika UBT.
Acara ini bukan sekadar pameran biasa, tetapi berbagai prototype, hasil penelitian, serta gagasan orisinal dipamerkan, secara efektif memvalidasi perkembangan pesat dari konsep entrepreneurship university yang sedang diusung UBT.
Borneo Edu Fest telah membuktikan diri sebagai platform vital bagi mahasiswa untuk memamerkan karya yang betul-betul relevan dengan tantangan masa depan.
Karya-karya yang dipamerkan meliputi terobosan berbasis teknologi mutakhir, desain produk yang fungsional, hingga proyek-proyek kolaboratif lintas jurusan.
Ajang ini sekaligus menjadi arena pembuktian bahwa mahasiswa UBT memiliki kapasitas keilmuan dan daya saing yang mumpuni untuk bersaing di kancah global.
Dalam sesi peninjauannya, Achmad Djufrie secara khusus memberikan acungan jempol pada terobosan di sektor energi terbarukan.
Politisi Gerindra itu menegaskan isu energi bersih adalah agenda strategis yang sangat mendesak dan merupakan prasyarat utama demi menjamin keberlanjutan pembangunan di seluruh Kaltara.
Menurutnya, hadirnya karya-karya mahasiswa yang berfokus pada teknologi ramah lingkungan mengindikasikan adanya kesadaran transformatif di kalangan generasi muda UBT mengenai pentingnya transisi energi di masa depan.
”Jelas sekali, mahasiswa UBT ini sudah berpikir jauh ke depan. Mereka sudah mulai menggaungkan wacana energi hijau, membahas efisiensi, dan menawarkan solusi-solusi aplikatif yang bisa langsung digunakan oleh masyarakat,” ujar Achmad Djufrie.
Ia lantas mendesak agar hasil riset mahasiswa diberikan ruang pengembangan yang lebih luas. Tujuannya adalah agar potensi keilmuan tersebut dapat menjelma menjadi produk nyata yang memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat.
“Potensi luar biasa yang mereka tunjukkan hari ini wajib kita dukung terus-menerus. Kita ingin kampus ini mampu menjadi pabrik penciptaan gagasan yang benar-benar membawa dampak positif dan konkret bagi kemajuan daerah kita,” tegasnya.
Melalui perhelatan Borneo Edu Fest ini, Achmad Djufrie berharap akan lahir lebih banyak karya yang mampu menjawab kebutuhan spesifik Kaltara mulai dari krisis energi, implementasi teknologi yang menyentuh masyarakat, hingga pengembangan ekonomi kreatif daerah.
Politisi Gerindra itu menekankan pameran ini bukan sekadar momen seremonial untuk apresiasi, melainkan sebuah fondasi penting untuk menumbuhkan dan memperkuat budaya inovasi yang berakar kuat di lingkungan akademik UBT.(*/mt)















Discussion about this post