TANA TIDUNG, Fokusborneo.com – Upaya keras untuk memastikan setiap anak di Kalimantan Utara mendapatkan hak pendidikan yang layak menunjukkan hasil signifikan di Tana Tidung.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) anak usia 5-6 tahun melonjak tajam dari 59% menjadi 91,81% dalam tiga tahun terakhir.
Keberhasilan ini dinilai erat kaitannya dengan keberpihakan anggaran yang diwujudkan melalui peningkatan kesejahteraan guru.
Vamelia Ibrahim, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kaltara yang membidangi urusan pendidikan dan kesejahteraan rakyat, sekaligus Bunda PAUD Tana Tidung, menyatakan bahwa peningkatan insentif guru adalah langkah strategis dari hulu untuk menekan angka putus sekolah dini.
Awalnya, data menunjukkan sebagian besar PAUD di Tana Tidung memiliki kualitas layanan yang perlu ditingkatkan, tercermin dari akreditasi minimal B yang hanya mencapai 39%, dan APS yang stagnan di angka 59%.
Menurut Vamelia, masalah ini bermuara pada kesejahteraan dan kompetensi guru.”Kami menyadari bahwa investasi terbaik bagi masa depan Tana Tidung adalah investasi pada generasi emasnya melalui PAUD yang bermutu. Dan kunci bermutu ada pada guru,” ujar Vamelia, Minggu (16/11/25).
Melalui program “Guru Sejahtera,” Tana Tidung menaikkan insentif guru PAUD hingga total Rp2 juta per bulan gabungan dari Dinas Pendidikan dan Pemerintah Desa.
”Peningkatan insentif hingga Rp2 juta ini bukan sekadar bantuan, tetapi pengakuan terhadap pengabdian guru di garda terdepan pendidikan. Ketika guru merasa dihargai dan fokus, kualitas pengajaran meningkat,” ujar politisi PAN.
Hal Ini, sebut Vamelia membuat orang tua yakin menyekolahkan anaknya di PAUD, sehingga anak terbiasa dengan lingkungan belajar sebelum masuk SD.
“Ini adalah langkah pencegahan awal terhadap risiko anak putus sekolah di jenjang berikutnya,” bebernya.
Sebagai Anggota Komisi IV DPRD Kaltara, Vamelia menekankan keberpihakan pada guru PAUD harus menjadi kebijakan lintas sektor di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, terutama di wilayah perbatasan.
Ia mencontohkan, selain insentif, Tana Tidung juga menjalankan program Guru Sarjana, memberikan beasiswa kuliah gratis untuk guru PAUD berijazah SMA, serta mengadvokasi regulasi daerah tentang penggunaan anggaran Desa untuk PAUD.
”Tugas kami di Komisi IV adalah mengawal agar sektor kesejahteraan rakyat, termasuk pendidikan, menjadi prioritas anggaran. Keberhasilan Tana Tidung menaikkan APS hingga 91,81% membuktikan ketika advokasi didasari oleh data yang kuat, dan ketika ada keberpihakan politik penuh, maka tantangan seberat apapun dapat diatasi,” tambahnya.
Termasuk soal aksesibilitas dan biaya hidup guru di perbatasan. Ini bisa dicontoh kabupaten dan kota di Kaltara.
“Kami akan terus mendorong agar skema insentif dan peningkatan kompetensi guru ini dapat direplikasi di daerah lain di Kaltara untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal,” pesannya.
Vamelia menambahkan keberhasilan ini harus menjadi motivasi bersama, khususnya bagi daerah di beranda negeri, untuk menggunakan amanah pengabdian demi masa depan anak yang lebih baik.(**)















Discussion about this post