TANJUNG SELOR, Fokusborneo.com – Menyambut Hari Guru Nasional, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Muhammad Nasir, S.Pi, MM, menyampaikan apresiasi yang lebih mendalam, secara khusus menyoroti beratnya perjuangan guru yang bertugas di wilayah perbatasan dan pelosok Bumi Benuanta.
Nasir menegaskan dedikasi para guru ini jauh melampaui tugas mengajar biasa.
“Terima kasih atas dedikasi, kesabaran, dan pengabdian yang tak pernah lelah dalam mencerdaskan generasi muda. Guru bukan hanya pengajar, tetapi pembimbing, inspirator, dan teladan yang membentuk karakter bangsa,” pungkasnya.
Politisi PKS itu menambahkan perjuangan para guru di Kaltara, khususnya di wilayah perbatasan, menghadapi tantangan yang sangat kompleks, mulai dari aksesibilitas hingga fasilitas.
”Kita harus mengakui, perjuangan guru di perbatasan sangatlah berat. Selain medan atau letak geografisnya yang harus melalui hutan, menyusuri sungai, bahkan menyeberang lautan untuk mencapai sekolah, fasilitas infrastruktur dan pendukung pendidikan di sana masih jauh dari memadai,” tegasnya.
Ia menyebutkan keterbatasan ini mencakup akses listrik, internet, fasilitas sanitasi, hingga ketersediaan buku pelajaran yang layak.
“Para guru ini adalah pahlawan tanpa batas yang berjuang di garda terdepan, memastikan anak-anak kita, meskipun di pelosok, tetap mendapatkan hak pendidikan mereka,” ucapnya.
Melihat tantangan ini, Nasir mengajak semua pihak untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan pusat dalam pemerataan pendidikan.
”Di tengah berbagai tantangan zaman dan keterbatasan yang ada, para guru tetap menjadi cahaya yang menerangi jalan masa depan anak-anak kita. Semoga ketulusan dan perjuangan para guru menjadi amal jariyah yang mengalir tanpa henti,” pesannya.
Sebagai Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Kaltara, ia berkomitmen untuk terus memperjuangkan kesejahteraan guru dan kemajuan pendidikan di Kaltara di tengah badai RAPBD Kaltara tahun 2026 turun hampir Rp1 triliun di banding tahun 2025.
”Saya komitmennya untuk menghadirkan pendidikan yang berkualitas, merata, dan berkeadilan di Kaltara, terutama dengan mengupayakan peningkatan infrastruktur dan kesejahteraan bagi guru di wilayah terluar. Terima kasih, Guru! Jasamu abadi, inspirasimu tiada henti,” tutupnya.(*/mt)















Discussion about this post