TARAKAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan melakukan rapid test kepada 428 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Selasa (14/7/20). Ini untuk memastikan PPDP yang akan melaksanakan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih bebas dari virus corona disease (Covid-19) sebelum turun ke masyarakat.
Ketua KPU Kota Tarakan Nasruddin mengatakan, rapid test ini bagian upaya KPU Kota Tarakan melaksanakan Pilgub Kaltara ditengah pandemi Covid-19. Selain itu, untuk memastikan kesehatan PPDP sebelum turun ke lapangan.
“Jadi syaratnya selain Alat Pelindung Diri (APD), sesuai surat edaran terbaru sebelum mereka bekerja harus dilakukan rapid test. Makanya saya sudah berkoordinasi dengan Ketua Gugus Tugas pak Khairul dengan Kepala Kesehatan pak Witoyo bersedia melakukan rapid,†kata Nasruddin ditemui di Kantor KPU Kota Tarakan, Selasa (14/7/20).

Nasruddin menjelaskan, rapid test kepada 428 orang PPDP, dilaksanakan di Puskesmas Karang Rejo dan dibeberapa tenaga kesehatan selama dua hari sejak senin (13/7/20) kemarin.



“Setelah menjalani rapid test dan hasilnya non reaktif, PPDP akan melaksanakan coklit selama satu bulan dengan mendatangi rumah-rumah warga yang terdaftar sebagai pemilih. Jumlah PPDP yang direkrut sesuai dengan jumlah TPS (Tempat Pemungutan Suara),†ujarnya.

Nasruddin menambahkan, PPDP yang terpilih, sudah sesuai dengan persyaratan yang tertuang dalam PKPU diantaranya netral, berintegritas, usai minimal 20 tahun dan maksimal 50 tahun serta siap mendatangi dari rumah ke rumah.
“Syarat terakhir jadi PPDP bersedia menjadi KPPS (Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara) saat pencoblosan nanti ini sudah otomatis. Makanya kami selektif betul saat perekrutan. Dalam prosesnya juga ada tracking sipol dan ternyata kita menemukan ada beberapa terdaftar menjadi anggota partai politik langsung dicoret dan ada juga yang mundur tidak bersedia,†ungkapnya.
Nasruddin berharap, PPDP ini bekerja secara profesional, dan cermat untuk menghasilkan data pemilih yang valid demi suksesnya Pilkada Kaltara 2020.
“Mereka ini bagian dari penyelenggara, kita minta bekerja secara profesional dan cermat. Sebab ujung tombak mutarlih ini adalah PPDP. Jika mereka tidak bekerja secara profesional, akan berpengaruh kepada tahapan berikutnya,†tutupnya.