TARAKAN – Calon Anggota Legeslatif (Caleg) DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Utara (Kaltara) Ahmad Usman optimis, PKB bisa mendapatkan 1 kursi pada pemilu 2024. Optimisme tersebut tidak terlepas dari hasil pemilu 2019 lalu, dimana PKB menempati urutan ke 4 perolehan suara untuk DPR RI.
Aman sapaan akrap Ahmad Usman menilai hijrahnya koleganya Undunsyah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), tidak akan mempengaruhi perolehan suara PKB di Kaltara. Hanya saja, ia menyayangkan hal itu karena kepindahannya berada diujung jalan.
“Itu menghargai keputusan politis beliau (Undunsyah) tentu banyak pertimbangan-pertimbangan dan variabel-variabel sehingga memutuskan itu, yang kita sayangkan keputusan itu di penghujung jalan ketika kita sudah semangat untuk berjuang ketika kita sudah melihat peluang itu ada tiba-tiba ada seperti ini, itu mengagetkan kita juga,” kata Aman kepada Fokusborneo.com, Senin (21/8/23).
Walaupun begitu, kata Aman dirinya tetap menghargai keputusan yang diambil Undunsyah. Apalagi Undunsyah sudah dianggap sebagai orangtua, hal itu tidak perlu disesali karena PKB harus mempersiapkan diri dan terus maju.
Baca juga : Hijrah dari PKB, Ini Alasan Undunsyah Gabung PPP
“Kami berusaha untuk meraba diri sebenarnya kira-kira apa sih persoalannya, beliau di politik adalah senior kami di NU beliau adalah orang tua kami jadi apapun keputusan itu kita hargai. Tentu ada hal yang beliau lihat tapi tidak kita lihat, beliau melihat peluang-peluang itu, sekarang PKB harus mempersiapkan diri dan berjalan terus,” ujar Aman yang juga disebut Caleg Centong Nasi.
“Komunikasi dengan teman-teman pengurus DPW sebelum mengambil keputusan dan setelah mengambil keputusan, itu masih berjalan dengan baik saja. Sejauh ini kami merasa tidak ada persoalan-persoalan internal kami,” tambah pria yang juga tercatat sebagai Anggota DPRD Provinsi Kaltara.
Aman optimis, di pemilu 2024 mendatang PKB bisa memenuhi target yaitu meriah 1 kursi DPR RI sesuai kesiapan para caleg. Hal itu mengacu pada pemilu 2019 lalu, dimana PKB menempati urutan ke 4 perolehan suara untuk DPR RI.
“Saya pikir teman-teman juga sudah punya kesiapan, jaringan, tentu dari hasil-hasil kerja kita di 2019 itu semakin menguatkan kita, bahwa beliau tidak ada mungkin kita masih survive lah,” ungkapnya.
Baca juga : Herman Tegaskan Hijrahnya Undunsyah Tidak Akan Pengaruhi Perolehan Suara PKB di Kaltara
Keberadaan Undunsyah, dijelaskan Aman sebenarnya membuat peluang PKB merebut 1 kursi DPR RI dari dapil Kaltara cukup besar. Sebab komposisi dan segmentasi caleg DPR RI dari PKB di Kaltara, berbeda-beda.
“Saya dan pak Undun itu kan berbeda. Segmentasi yang berbeda ini, harapan kita akumulasi perolehan suara untuk PKB itu sangat memungkinkan untuk mendudukan 1 kursi di DPR RI. Tapi saya kira keputusan ini sudah berlalu kami menghargai itu, sekarang kami harus berfikir bagaimana menyiapkan pengganti beliau yang sekiranya bisa mencapai kursi kembali,” pungkasnya.
Aman menegaskan bahwa di internal tidak ada persoalan antara Undunsyah dengan PKB. Ia menilai Undunsyah keluar karena melihat peluang ditempat lainnya.
“Yang jelas kami ingin menggarisbawahi, bahwa persoalan internal antara beliau (Undun) dengan kami di PKB saya pastikan tidak ada, tidak ada gejolak apapun. Kami sih menganalisa mungkin beliau (Undun) lebih melihat peluangnya dan itu siapa pun punya hak untuk menentukan masa depan politiknya dan kami menghargai itu,” bebernya.
Sementara itu, komposisi caleg DPR RI dari PKB, terdiri dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebagai pengganti Undunsyah, Ahmad Usman dan Rahmadina. Sebelum penetapan Daftar Caleg Tetap (DCT), PKB masih berpeluang untuk mencari caleg yang sama.(Mt)