TANJUNG SELOR – Tidak ada aroma persaingan. Mereka duduk bareng sambil menikmati secangkir kopi. Itu yang terlihat di Warung Ria, Tanjung Selor, tiga Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI PDI Perjuangan Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Utara (Kaltara).
Warung kopi Ria atau yang lebih dikenal Liong Sabtu (4/11/23) lumayan penuh. Walaupun matahari sudah lumayan tinggi, sejumlah pengunjung masih asyik bercerita. Termasuk di sebuah meja panjang di bagian tengah warung kopi legendaris itu. Sejumlah politisi PDI Perjuangan sedang duduk sambil ngobrol santai.
Ada Deddy Sitorus Anggota DPR RI, Ketua DPRD Provinsi Kaltara Albert Baya, Markus Juk Ketua DPC PDI Perjuangan Bulungan. Ikut nimbrung, Anggota DPRD Bulungan Purani, dua orang Caleg Provinsi Arnold Gomes dan Isran Humokor.
Nah, ada satu politisi perempuan bernama Meriyanti YK Pongmakamba datang belakangan. Siapa dia? Dia adalah Caleg DPR RI PDI Perjuangan.
Jadi lengkap pagi itu, tiga orang caleg DPR RI PDI Perjuangan duduk nyantai sambil ngopi. Bahkan sesekali mereka terlibat obrolan ringan sambil terdengar derai tawa.
Baca juga : Deddy Sitorus Hadiri Pesta Budaya Kenyah di Tanjung Selor
‘’Kalau di partai lain mungkin ada persaingan. Kalau di PDI Perjuangan kita kompak. Bekerja gotong royong untuk mencari suara,’’ ujar Albert Baya, yang di pemilu kali ini maju mengejar kursi Senayan.
Untuk pemilu kali ini, Caleg DPR RI PDI Perjuangan dihuni tiga orang. Incumbent Deddy Sitorus, Albert Baya dan Meriyanti.
Untuk Albert Baya maju di DPR RI adalah yang pertama kalinya. Sebelumnya, Albert pernah menduduki kursi DPRD Kabupaten Bulungan. Kini dia adalah Ketua DPRD Provinsi.
‘’Saya maju Caleg DPR RI ini atas perintah partai. Kalau sudah perintah tidak ada kata menolak,’’ tandas tokoh Dayak Kenyah ini.
Baca juga : Bareskrim Polri Bongkar Peredaran Gelap Narkoba Modus Keripik Pisang
Lain Albert lain pula Meriyanti. Ia sudah dua kali maju untuk memperebutkan kursi DPR RI. Periode lalu Meri juga maju. Walau pun belum berhasil.
‘’Saya sudah jatuh cinta dengan PDI Perjuangan. Banyak partai yang menawari saya, semua saya tolak. Saya tetap bertahan di PDI Perjuangan,’’ jelas Meri.
Di Pemilu kali ini tampaknya PDI Perjuangan tidak main-main. Komposisi calegnya pun tetap mengakomodir tokoh lokal. Khususnya tokoh Dayak. Albert lah yang menjadi simbol tokoh lokal itu.
Sedangkan Deddy Sitorus tidak perlu diragukan lagi. Incumbent ini mejadi satu-satunya wakil di Senayan yang paling menonjol. Kinerjanya banyak diapresiasi. Terutama di daerah pedalaman.
Deddy Sitorus selama empat tahun ini fokus memperjuangkan infrastruktur dasar seperti listrik. Beragam bantuan juga sudah dia bawa dari Jakarta ke Kaltara.
‘’Saya prioritas listrik. Dari rasio 26 persen kini sudah 75 persen lebih desa berlistrik. Itu konsen saya. Disamping bantuan lainnya seperti mobil ambulan, ambulan air, vaksin sampai sembako,’’ jelas Deddy Sitorus.
Jadwal kampanye sudah dekat. Kader banteng pun telah bersiap-siap memperebutkan kursi. Baik kursi Senayan, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten dan Kota.(Pai)